Dari 100-an Pendaftar, Hanya 22 Orang yang Lolos Jadi Anggota SAR UNM
Selain itu, animo mahasiswa UNM dalam bergabung di Sar UNM meningkat signifikan pada perekrutan anggota pertahunnya.
Penulis: Hasrul | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unit Kegiatan Mahasiswa Search And Rescuer Universitas Negeri Makassar (UKM SAR UNM) lahirkan 22 generasi rescuer muda pada Diklatsar angkatan 14 yang digelar sejak 6 November-22 Desember 2015.
Ketua Panitia Diklatsar 14 SAR UNM, Muh Warid Yasir mengatakan jika pada diklatsar angkatan 14 tersebut, kepanitiaan berhasil mengukuhkan 22 peserta dari berbagai fakultas di UNM.
"Kisaran 100- peserta yang mendaftar namun yang berhasil lolos hingga tahapan pengukuhan hanya 22 orang," tutur mahasiswa Jurusan Pertanian ini.
Sementara itu, Ketua Umum UKM SAR UNM Periode 2014-2015, Muhammad Zulfitrah, menambahkan jika proses perekrutan rescuer muda memang pada dasarnya cukup selektif.
"Untuk bergabung menjadi rescuer memang tidak gampang harus siap mental dan fisik yang didasari dengan penanaman jiwa kepeduliaan tentunya, dalam hal ini menjalankan misi kemanusiaan," jelasnya.
Selain itu, animo mahasiswa UNM dalam bergabung di SAR UNM meningkat signifikan pada perekrutan anggota pertahunnya.
"Cukup meningkat mahasiswa yang ingin bergabung, namun hanya sebagian kecil saja yang mampu lolos menjadi rescuer," katanya.
Pihaknya berharap dengan kelahiran rescuer muda ini diharapkan mampu menambah SDM SAR UNM dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Hal yang sama diungkapkan salah seorang peserta diklatsar 14 SAR UNM, Endang Kurniati, bahwa ia bersyukur mampu lolos dalam prosesi perekrutan.
"Alhmaduliah saya bisa melewati prosesi perekrutan, dan memang tidak gampang menjadi rescuer. Namun ketika misi kemanusiaan ditanamkan maka mutlak kita mampu melewatinya. Pengetahuan dalam menolongpun bertambah tentunya," kata mahasiswa Jurusan Antropologi FIS UNM ini.
Sesuai pantauan, prosesi perekrutan angkatan 14 dilaksanakan dibeberapa tempat dan tahapan yakni diantaranya indoor (kampus FMIPA UNM), Vertical Rescue (Taddeang Maros dan Tanjung) dan materi navigasi darat hingga pengukuhan (Parangloe Gowa).(*)