Pilkada di Sulsel 2015
ISJN: Pemenang Pilkada Harus Tetap Kawal Kepentingan Minoritas
Salah satu persoalan mendasar yang menjadi concern para penggiat keadilan sosial (social justice worker) adalah pemanfaatan tanah negara
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM - Para pemenang Pilkada serentak yang berlangsung, Rabu (9/12/2015) diharapkan tetap meletakkan isu keadilan sosial sebagai prioritas dalam menjalankan organisasi pemerintahan yang akan datang.
Demikian dipaparkan dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, hari ini, dari Indonesia Social Justice Network (ISJN). Sebab, dalam berbagai kampanye menjelang Pemilihan Kepala Daerah, seringkali suara dari kelompok yang paling 'keras/vokal' dan paling 'mayoritas-'lah yg paling sering didengarkan.
"Padahal, sejumlah isu keadilan sosial seperti kemiskinan, ketimpangan kesejahteraan, pemerataan akses publik, hingga perdamaian dan nir-kekerasan yang justru menjadi persoalan yang menyentuh hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia yang memberikan hak suaranya hari ini," kata Ahmad Zaky, Ketua Presidium Nasional ISJN.
Termasuk, suara kaum minoritas yang selama ini terpinggirkan dalam proses demokrasi--para penyandang disabilitas, masyarakat di daerah terpencil, hingga para aktivis HAM dan lingkungan dari seluruh Indonesia.
Salah satu persoalan mendasar yang menjadi concern para penggiat keadilan sosial (social justice worker) adalah pemanfaatan tanah negara yang selama ini hanya digunakan dan dinikmati oleh sebagian kecil elemen masyarakat. Ironisnya, komunitas yang justru lahir dan besar di sekitarnya, justru seringkali terabaikan dalam proses pemanfaatannya.
Karena itu, para aktivis keadilan sosial juga akan membahas hal ini, dan berdiskusi dengan Menteri Agraria/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan.
"Selain JK yang terus koordinasikan, Menteri Agraria/Kepala BPN Ferry M. Baldan juga baru saja mengonfirmasikan akan hadir sebagai salah satu pembicara," ujar Andi Ahmad Yani, MA, Ketua Organizing Committee Social Justice Forum, didampingi sekretaris OC, Faisal Akbaruddin Takwa, LLM, seusai rapat panitia di Restoran Pualam, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Ferry secara khusus akan membahas isu reformasi lahan dalam perspektif keadilan sosial.
Forum Keadilan Sosial (Social Justice Forum 2015) juga akan mengadakan pameran keadilan sosial yang akan diikuti oleh beberapa lembaga, seperti Lembaga Perlindungan Anak Sul-Sel, Forum Pemerhati Masalah Perempuan, Sokola Pesisir, Penerbit Ininnawa, Kedai Buku Jenny, dan Youth Peace Solidarity of Sulawesi (YPAS).
Diselenggarakan di M-Regency (dulu Hotel Mercure), Social Justice Forum 2015 akan dihadiri para akademisi, pemegang kebijakan, pemerhati, dan penggiat keadilan sosial dari berbagai negara. Hingga saat ini, hampir 200 peserta yang telah mendaftar melalui email social.justice.forum.2015@gmail.com.
Pada hari ini (10 Desember 2015) akan tiba beberapa peserta dan panelis dari berbagai negara dan daerah di Indonesia. Prof Paul Battersby yang juga Ketua Departemen Global studies di RMIT University, Australia akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin. Demikian pula Denny G, panelis dari Filipina yang juga pengacara Presiden Filipina, yang dijadwalkan tiba malam ini.(*)