Pemprov Riau Bahas Khusus Kader HMI Asal Sulsel yang Makan Tidak Bayar, Ini Kesimpulannya

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bachrianto Bachtiar ternyata ikut pertemuan tertutup yang digelar pelaksana tugas (plt) gubernur Provinsi Riau, di Pekanbaru, Senin (23/11/2015).

Pertemuan tersebut membahas kericuhan kader hijau hitam itu di Kongres ke-29 HMI, Pekanbaru.

Dan bagaimana hasil pertemuan mereka? berikut keterangan Bachrianto yang juga mantan Ketua HMI Cabang Makassar itu kepada tribun-timur.com via telepon selularnya.

Pertemuan diinisiasi oleh (plt) gubernur Riau selaku penanggungjawab dan kepala daerah dan memang panitia sudah berkoordinasi untuk kongres ini, ya daerah mereka kan.

Beliau menyampaikan bahwa semua masalah akomodasi, fasilitas sampai konsumsi gubernur siap.

Saya dipanggil dalam pertemuan ini dan diminta untuk menghubungkan KAHMI, KKSS pusat, panitia nasional, panitia lokal, kader, penggembira, hingga masalah adek-adek semua dari Sulselbar, karena kebetulan ini masalah yang paling besar adalah dari kita, HMI Sulsel.

Ada Kodam, kapolda, dari dr Pemprov Riau, polres, panitia kongres, dan sejumlah tokoh pada pertemuan ini.

Jadi, semua masalah sampai hari ini (kemarin), apa saja dibutuhkan, gubernur dan jajarannya siap, dikoordinasikan, akan mengawal sampai kongres usai.

Apalagi masalah konsumsi rombongan kader dari Sulselbar, itu semua sudah aman.

Itu wajar kalau adek-adek dari Sulsel sampai begitu, tidak bayar semua di rumah makan, ini hanya karena masalah komunikasi kemarin.

Jadi KAHMI sudah bayarkan adek-adek Rp 16 juta sekian.

Jadi, apa saja masalah di kongres ini, sampai kader yang baru atau penggembira, itu senior-senior, KAHMI, dan sebagainya harus turun tangan.

Karena ini masalah generasi bangsa yang harus terus dididik. (*)

Caption Foto: Dosen Universitas Hasanuddin Makassar, Bachrianto Bachtiar