Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KAHMI Tetap Urus Kader HMI Sulselbar yang Bawa Sajam dan Ditangkap di Riau

"Tetap akan kami urus, setelah kongres kita akan urus untuk kembalikan ke daerah masing-masing," kata mantan ketua umum HMI Kota Makassar itu

Penulis: Ilham Mangenre | Editor: Ina Maharani
IST
Dosen Universitas Hasanuddin Makassar, Bachrianto Bachtiar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tokoh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bachrianto Bachtiar menyampaikan, kader HMI Sulselbar yang ditangkap membawa senjata tajam di Pekanbaru, Provinsi Riau, kemarin, akan diupayakan bebas.

"Tetap akan kami urus, setelah kongres kita akan urus untuk kembalikan ke daerah masing-masing," kata mantan ketua umum HMI Kota Makassar itu via telepon selulernya.

Bachrianto telah mengikuti pertemuan dengan Plt gubernur Riau, kapolda Riau, kodam, KKSS dan sejumlah pihak lainnya beberapa saat setelah penangkapan kader HMI Sulselbar.

Menurut Bachrianto, pertemuan tertutup itu membahas ulah kader HMI Sulselbar pada kongres ke-29 HMI di daerah tersebut.

"Saya dipanggil sebagai representasi KAHMI, untuk bagaimana atasi masalah kita karena kebetulan masalah dari kader HMI Sulsel yang dianggap paling besar.

Yang pasti kader ditangkap, itu untuk pembinaan saja. Ini semua proses pendidikan. Karena HMI menampung masalah pemuda bangsa, kita akan urus pulangkan nanti setelah kongres," jelas Bachrianto

Sembilan kader HMI asal Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) diamankan oleh Kepolisian Pekanbaru, Riau. Mereka diamankan dari dua lokasi daerah tersebut, Senin (23/11/2015).

Lokasi pertama di gelanggang remaja, Pekanbaru, empat kader HMI ditangkap. Kedua, di GOR Kampus Universitas Riau.

Mereka diamankan karena kedapatan memiliki dan menguasai senjata tajam saat sweeping oleh Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.

Seluruhnya ditahan di Polresta dan Polda Riau untuk penyidikan.

Berikut identitas mereka:

1. JUSMAN, lahir di Bone, 25 Desember 1992, Islam, mahasiswa (Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Watampone) alamat Jl. Biru, Watampone, Kabupaten Bone, membawa badik.

2. ALIF TUBAGUS SUSPI, lahir di Bone, 1 Agustus 1996, islam, mahasiswa (STKIP Bone), alamat Bone.

3. MUHLAS ADIPUTRA, lahir di Bone, 11 Desember 1995, Islam, mahasiswa (STIH Bone), alamat Jl. Sungai Limboto Bone.

4. DARMANSYAH, lahir di Pangaleruang, 5 April 1992, islam, mahasiswa (Universitas Negeri Sulawesi Barat), alamat Jl. Pangaleruang Sulawesi Barat.
Membawa Badik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved