Fakta ini Terungkap, ISIS Mulai Diragukan Bergerak Demi Jihad
Tapi, siapa sebenarnya Hasna? Apakah benar dia seorang
PARIS, TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Hasna Ait Boulahcen (26), teroris wanita yang meledakkan dirinya sendiri dalam sebuah penyergapan di St Denise, Prancis, mendadak sering disebut-sebut oleh media di Eropa.
Tapi, siapa sebenarnya Hasna? Apakah benar dia seorang pemeluk agama yang begitu fanatik?
Hasna ternyata memiliki latar belakang yang sangat mengejutkan.
Dikutip dari Daily Mail, alih-alih seorang yang taat, Hasna ternyata sosok wanita yang gemar mabuk-mabukan.
Sehari setelah kematianya, keluarga Hasna menyebut dia sebagai sosok yang sangat tidak religius.
Ia pecandu berat minuman keras, dikenal tak pernah lepas dari rokok, dan tidak pernah beribadah.
Kakak Hasna, Youssouf Ait Boulahcen, mengatakan bahwa Hasna bahkan sebelumnya tidak pernah memakai hijab apalagi burka.
"Baru sebulan lalu, dia memakai hijab. Dia sama sekali tak pernah mengaji," kata Youssouf.
Youssouf menyatakan, Hasna juga tak punya pekerjaan tetap.
"Sehari-hari dia tak bisa lepas dari minuman dan rokok. Dia hanya di rumah sambil main Facebook dan WhatsApp, itulah pekerjaannya," kata Youssouf.
"Kami di rumah sudah bosan mengingatkan kebiasaan buruknya. Tapi dia selalu mengatakan, bahwa saya ini bukan ayahnya, bukan suaminya, jadi dia menyuruhku diam," tambah Youssouf.
Di media sosial, bahkan juga ditemukan bahwa Hasna pernah memamerkan foto selfienya ketika berada di bak mandi.
Sebuah hal yang mustahil dilakukan seorang muslim religius.
Obama: Amerika Latih ISIS
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah membuat dunia tercengang lantaran menyebut AS melatih pasukan ISIL.
Pernyataan itu tanpa sengaja dilontarkan Obama dalam konferensi pers membahas geliat Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Gedung Putih, pada Senin 6 Juli 2015.
"Kami mengebut pelatihan pasukan ISIL, termasuk relawan suku Sunni di Provinsi Anbar,” kata Obama dalam pernyataannya seperti dilansir laman situs berita RT.
Seperti diketahui, ISIL atau Islamic State of Iraq and the Levant merupakan sebutan lain ISIS yang biasa digunakan pemerintah AS.
Tampaknya, Obama tidak menyadari telah mengucapkan kalimat salah tersebut, lalu melanjutkan pernyataannya.
Tapi, pihak Gedung Putih seolah menyadari kesalahan kalimat itu dan memperbaikinya dalam transkrip resmi di situs pemerintah.
Dalam transkrip itu, kalimat Obama ditambahi kata dalam kurung 'Iraqi' atau warga Irak.
Namun inisiatif Gedung Putih ini juga terasa aneh dan tidak memperbaiki keadaan.
Kalimat 'Pelatihan pasukan ISIL (warga Irak)' bermakna, seolah AS melatih pasukan ISIL yang berada di Irak.
Pernyataan Obama tersebut memang sudah basi, namun netizen kembali mengungkitnya sebelum dan sesudah terjadinya aksi terorisme di Paris, Prancis.
Berdasarkan penelusuran TRIBUNnews.com, beberapa netizen di jejaring sosial Twitter tampak mengungkit kembali pernyataan Obama itu.
Mereka mengunggah rekaman video saat Obama terpeleset lidah dan memajangnya di linimasa masing-masing.
Pemilik akun @cgpb, misalnya, mengungkit pernyataan itu dan mengunggah video Obama di linimasanya.
"Obama keceplosan lagi? 'Obama mengatakan AS melatih ISIL',"tulis akun @cgpb pada 14 November 2015.
Ada pula pengguna akun @shirleycolleen yang juga ikut 'nimbrung' menyundul kembali pernyataan Obama.
"Pada 7 Juli, Obama keceplosan mengakui pasukan AS melatih ISIS," tulis @shirleycolleen pada 9 November 2015.(*)