Serangan Berdarah di Paris
"Mayat Berlumuran Darah di Mana-mana, Orang-orang Terjatuh ke Lantai"
"Kami tertahan di dalam bar karena ada tumpukan mayat di depan kami."
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 153 orang tewas dalam serangan yang terjadi di sejumlah tempat di Paris, Perancis.
Para saksi mata mengaku sangat terkejut dengan peristiwa tersebut menyampaikan kesaksian mereka kepada media.
'Mayat di Mana-mana '
Julien Pierce, seorang wartawan dari radio Europe 1, berada di dalam gedung konser Bataclan ketika penembakan terjadi.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan melalui situs radio, Pierce mengatakan, "Sejumlah pria bersenjata masuk ke dalam gedung konser. Dua atau tidak orang pria, tidak menggunakan penutup wajah, masuk ke dalam dengan membawa senjata seperti Kalashnikovs dan menembak ke arah kerumunan".
"Itu terjadi setidaknya 10-15 menit. Itu sangat bengis dan suasana panik. Para penyerang memiliki waktu yang cukup untuk mengisi (senjata mereka) setidaknya tiga kali. Mereka masih sangat muda.
"Mayat-mayat ada di mana-mana".
'Menembak ke Kerumunan'
Seorang saksi mata yang keluar dari gedung konser Bataclan mengatakan para penyerang telah, "menembak ke arah kerumunan dengan senjata semi-otomatis," seperti FranceInfo.
"Kami berupaya untuk berlari, banyak darah di mana-mana."
'Sangat mengerikan'
Ben Grant berada di bar dengan istrinya ketika salah satu penembakan terjadi.
Dia mengatakan mereka menyaksikan enam atau tujuh jenezah berada di lantai dan kami diberitahu bahwa tembakan berasal dari mobil.
"Banyak sekali orang yang tewas. Sejujurnya ini sangat mengerikan... saya berada di bagian belakang bar. Saya tidak dapat melihat apa-apa," kata dia.
"Saya mendengar suara tembakan. Orang-orang jatuh ke lantai. Kami mengambil meja untuk melindungi kami.