Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RIP dr Dionisius Giri Samudra

Ternyata Dokter Muda Hanya Digaji Rp 2,5 Juta, Ini Penderitaan Lainnya Sangat Menyedihkan

Dokter: Selamat Berduka di Hari Kesehatan Nasional

Editor: Edi Sumardi
FACEBOOK.COM/DIONISIUS GIRI
Dokter Dionisius Giri Samudra 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kalangan dokter di Indonesia sedang berduka saat memperingati Hari Kesehatan Nasional, Kamis (12/11/2015), hari ini.

Dokter muda, Dionisius Giri Samudra meninggal dunia karena sakit demam ditambah penurunan kesadaran.

Dia meninggal di RS Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, tempatnya menjalani program internship, Rabu (12/11/2015), sekitar pukul 18.00 WIT. 

Mengetahui dokter Andra, sapaan Dionisius meninggal, kalangan dokter pun menebar ucapan selamat berduka pada Hari Kesehatan.

Berikut isi ucapannya.

Selamat Berduka di Hari Kesehatan Nasional

Satu orang Dokter Muda telah gugur di medan pengabdian saat menjalani internship di Kepulauan Aru, Maluku. Seorang muda, yang berbakti untuk negara, untuk kesehatan rakyat semesta 

Seorang Dokter Muda, seorang dari ribuan Dokter Muda lainnya yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara, yang menjalani kewajiban internship setelah 6 tahun pendidikan FK, setelah 6-12 bulan menunggu untuk menjalani kewajiban itu. Dan di belakangnya telah menunggu antri ribuan lainnya...

 Internship telah menjadi cara baru "memPTTkan" dokter muda, cara baru rekrutment oleh negara untuk mempekerjakan dokter muda di seluruh pelosok negeri. Dengan daftar tunggu yang panjang, dengan lahan rumah sakit terbatas, ditentukan, dan disebar hingga pelosok terpencil di Maluku atau Papua, dengan hanya dibayar negara Rp 2,5 juta per bulan, maka apakah bahasa yg lain yang lebih tepat dari menyebutnya PTT jilid kedua? Bahkan lebih murah dari PTT jilid pertama, karena tanpa perlu menyediakan rumah dinas, transportasi, jaminan kesehatan, apalagi asuransi nyawa?

Pengertian asli internship sendiri adalah "hubungan kerja di mana siswa disewa untuk periode singkat guna menjalankan tanggungjawab profesional oleh suatu institusi." Semoga tidak disebut sewa kerja sosial.

Dan kalau menyebut internship adalah proses pendidikan, tapi kenapa mereka tidak ditempatkan di rumah sakit pendidikan atau jejaringnya? Kenapa hampir semua dibiarkan bekerja tanpa ada proses pembelajaran?

Dan kalau itu PTT jilid kedua, apa hak negara mempekerjakan mereka? Adakah negara nyata hadir selama proses mendidik mereka? Bukankah mereka mengeluarkan uang sekolah yang sangat mahal dari kocek sendiri? Ini bukan negara Kuba, di mana pendidikan kedokteran gratis lalu negara memiliki dan mempekerjakan seumur hidup!

Inilah saatnya merenung dengan khidmat , melakukan evaluasi ulang terhadap program internship dan pendidikan kedokteran yang panjang , melelahkan, birokratis , eksploitatif, dan sangat mahal. 

Selamat hari kesehatan nasional, selamat berduka... 

Jenazah Dibawa Kepada Orangtuanya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved