Putra Administrator Inggris: Kok Tuhan Bisa Mati?
putra administrator kolonial kerajaan Inggris, Gavin Green, Anthony Vatswaf Galvin Green,
Penulis: Ilham Mangenre | Editor: Ilham Mangenre
Di hari selanjutnya, Green pergi ke sebuah toko buku yang merupakan bagian dari sebuah bangunan masjid.
Ia melihat buku-buku tentang Nabi Muhammad dan buku tentang salat. Ketika melihat buku-buku itu Green berdecak kagum, "Wow, fantastis !"
Seorang lelaki lalu menyapanya, "Maaf, apakah Anda muslim?"
Green lalu menjawab, "Dengar, saya percaya hanya ada satu Tuhan dialah Allah Swt dan saya percaya Muhammad adalah utusan-Nya,"
"Kamu seorang Muslim !" pekik orang tadi
"Terima kasih," jawab Green.
Orang itu lalu berkata lagi, "Ini hampir masuk waktu salat, Kamu mau salat bersama-sama?"
Hari itu hari Jumat, karenanya masjid penuh dengan jamaah yang akan salat Jumat. Green ikut salat meski masih bingung dan gerakannya banyak yang salah.
Tapi hari itu menjadi hari bersejarah bagi Green, hanya dalam waktu singkat, ia mendapatkan banyak saudara baru, yang bersedia mengajarinya tentang Islam.
Ya, hari itu juga, Green secara resmi mengucapkan dua kalimat syahadat yang menandai keislamannya.
Praktisi Da'wah dan Presenter TV
Pada tahun 1987, Vatswaf pertama kali tertarik pada Islam, dan mempelajari Al Quran. Vatswaf kemudian memeluk Islam pada tahun 1988, dan sejak itu menjadi praktisi dakwah.
Ia pun mengganti namanya dengan Abdur Rahim.
Abdur Rahim. (net)