CITIZEN REPORTER
Ratusan Pecinta Alam Upacara Sumpah Pemuda di Lembah Mapung Gowa
Pecinta Alam dan lembaga pemuda se-Sulawesi Selatan dari berbagai kelompok
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas

Citizen Reporter, Mimi anggota Komunitas Pecinta Alam Perempuan Indonesia melaporkan dar Gowa
TRIBUN-TIMUR.COM Ratusan Pecinta Alam dan lembaga pemuda se-Sulawesi Selatan dari berbagai kelompok pecinta alam (KPA), mahasiswa pecinta alam (mapala) dan lembaga pemuda melakukan pendakian bersama dalam rangka memeringati sumpah pemuda di Lembah Mapung di Kecamatam Tombolo, Desa Pao, Kabupaten Gowa, Senin - Rabu, 26- 28 Oktober.
Ketua Panitia pelaksana Pendakian Bersama, Hilman mengatakan jika jumlah pendaki yang didata yakni berjumlah 230 orang yang berasal dari 32 lembaga pecinta alam dan pemusah se Sulawesi Selatan. Dan kata dia, peserta terjauh dari kabupaten Tanah Toraja.
"Kegiatan pendakian ini dirangkaikan dalam memeringati sumpah pemuda yang ke 87 tahun yang dibalut dengan tema Pemudah Hari ini Adalah Pemimpin Hari Esok," kata Hilman yang juga ketua umum KPA Tapak Pemuda ini.
Lebih lanjut Hilman menjelaskan tema tersebut didedikasikan untuk menumbuhkan rasa kepeduliaan pemuda khususnhya yang bergeliat dirana pecinta alam dalam melestarikan lingkungan tentunya. Sebab kata dia, pemuda adalah tombak generasi keberhasilan bangsa dimasa akan datang.
Tidak hanya itu, dalam kegiatan tersebut dirangkaikan berbagai kegiatan yakni lomba baca puisi tentang alam dan diskusi bersama dalam menanggapi fenomena alam.
"Semoga kegiatan ini mampu memberikan edukasi positif bagi pecinta alam hingga pemuda tentunya," harap Hilman.
Sementara itu, Pembina Upacara Sumpah Pemuda di Lembah Mapung, H Munir N Mangkana menjelaskan jika peringatan sumpah pemuda ini dijadikan momentum untuk dijadikan renungan bagi pemuda khususnya pecinta alam dalam melanjutkan perjuangan pahlawan masa lampau.
Selain itu, ia menekannkan jika pecinta alam bukan orang-orang frustasi. Tapi kata dia, pecinta alam adalah orang-orang yang terpilih melalui seleksi alam untuk berprestasi.
"Di era tahun 90-an pecinta alam diclaim sebagai orang-orang frustasi. Tapi hingga saat ini, pecinta alam tetap membuktikan eksistensinya dalam meraih prestasi tentunya," ungkap anggota DPRD komisi D kota makassar yang sekaligus dewan senior KPA Sang alam Indonesia ini.(*)