Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cara Syahrul YL Mengenang Sahabatnya Asdar Muis RMS

Soal cara duduknya, Syahrul berkomentar, "cara seperti ini yang paling disuka Asdar, dia ingin saya seperti ini."

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Cara Syahrul YL Mengenang Sahabatnya Asdar Muis RMS
dok tribun-Timur/abdiwan
Gubernur Syahrul Yasin Limpo saat membacaka essai untuk mengenang 1 Tahun Wafatnya Budayawan Asdar Muis RMS, di Gedung Mulo, Jl Dr Ratulangi, Makassar, Selasa (27/10/2015) malam

MAKASSAR, TRIBUN -- Sahabat dan Keluarga Besar almarhum Asdar Muis RMS mengenang kepergian setahun, sang budayawan itu di Gedung Mulo, Jl Ratulangi, Makassar.

Selasa (27/10/2015) tepat setahun kepergian Sang Maestro. Para Sahabat dan Keluarga mengenang (Haul ) Satu tahun Asdar Muis RMS, dengan melauncing Obituary Asdar Muis RMS; Menunda Kekalahan dengan Karya, Teman, dan Makan.

Sekitar 200 sahabat, kerabat, seniman, dan sejumlah pejabat hadir. Gubernur Syahrul Yasin Limpo, hadir membacakan esai khusus yang dibuat untuk sahabat yang dia sebut "sangat-sangat dekaaaaat".

"Dari 14 buku saya, ada 8 atau mungkin sembilan yang saya tulis bersama Asdar Muis," kata Syahrul yang saat membacakan essainya duduk berselonjor di bibir panggung.

Soal cara duduknya, Syahrul berkomentar, "cara seperti ini yang paling disuka Asdar, dia ingin saya seperti ini."

Syahrul lalu mengungkapkan, dia termasuk orang yang tak gampang melupakan persahabatan. "Jika kita berteman, itu berarti sampai Mati."

Dalam essai yang dia buat tanggal 27 Oktober 2014, atau sehari setelah Asdar Muis berpulang, Syahrul bertanya, "apakah kita akan bertemu di Sorga..? Jika bertemu kelak, apakah kau masih tahu dan mau menyapa nama saya..?"

  Wartawan Senior, Dahlan Abu Bakar yang diberi kesempatan saat itu mengatakan jika kenangannya bersama Asdar disaat menjamput almarhum di kantornya di Suara Celebes Radio untuk membawanya pulang ke Sudiang.

Dimana waktu itu,ia menjemput Asdar sekitar pukul 02.00 wita dan membiatnya sampai geleng kepala.

Yang membuat Dahlan sampai geleng kepala, itu disaat Asdar keluar dari kantornya dengan hanya memakai pakaian dalam dan dibalut dengan kain sarung Bali.

"Bayangkan kain Bali itu sangat tipis, tapi Asdar tetap saja memakainya karena alasan kepanasan," ujarnya.

Dan di dalam perjalanan pulang, Asdar minta untuk berhenti, untuk membeli buah yangbada di Tello waktun itu.

Namun setelah ia turun dari mobil, Asdar dinilai sebagai seorang yang aneh bagi penjual buah karena memakai pakaian seksi.
Waktunitu juga Asdar kecewa dan kembali meminta untuk lanjut mengantarnya pulang.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved