Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

1 Muharram 1437 H

Inilah Peristiwa Besar Tahun Baru Hijriyah Ditetapkan

turunlah malaikat Jibril ‘alaihis salam membawa wahyu Rabbnya lalu memberitahukan kepada beliau

Editor: Ilham Mangenre
net
ilustrasi: hijrah 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Hari ini memasuki tahun baru hijriyah, tanggal 1 Muharram 1437 Hiriyah atau Rabu 14 Oktober 2015. Salah satu peristiwa yang bersejarah adalah hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa inilah yang menjadi tolak ditetapkannya Tahun Baru Hijriyah.

Perintah hijrah sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- بِمَكَّةَ ثُمَّ أُمِرَ بِالْهِجْرَةِ فَنَزَلَتْ عَلَيْهِ (وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِى مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا )

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulunya di Mekkah dan beliau diperintahkan untuk berhijrah, lantas turunlah ayat (yang artinya), “Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong” (QS. Al Isra’: 80).” (HR. Tirmidzi no. 3139 dan Ahmad 1: 223.

Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if karena adanya Qabus di dalamnya. Imam Tirmidzi dan Al Hakim menshahihkan hadits ini, juga disetujui oleh Adz Dzahabi).

Disebutkan dalam Ar Rohiqul Makhtum: Tatkala keputusan keji untuk membunuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diambil, turunlah malaikat Jibril ‘alaihis salam membawa wahyu Rabbnya lalu memberitahukan kepada beliau perihal persekongkolan kaum Quraisy tersebut dan izin Allah kepada beliau untuk pergi berhijrah meninggalkan Mekkah.

Kemudian Jibril menentukan momen tersebut seraya berkata, “Malam ini, kamu jangan berbaring di tempat tidur yang biasanya.” (Disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertolak belakang ke kediaman Abu Bakr di tengah terik matahari untuk bersama-sama menyepakati tahapan hijrah.

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Ketika kami sedang duduk-duduk di kediaman Abu Bakr pada siang hari nan terik, tiba-tiba ada seseorang berkata kepadanya, “Ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan menutup wajahnya dengan kain di waktu yang tidak biasa beliau mendatangi kita.”

Abu Bakr berkata, “Ayah dan ibuku sebagai tebusan untuknya. Demi Allah, beliau tidak datang di waktu-waktu seperti ini kecuali karena ada hal penting.”

Aisyah melanjutkan, “Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan meminta izin masuk, lantas diizinkan dan beliau pun masuk.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Bakr, “Keluarkan orang-orang yang berada di sisimu.”

Abu Bakr menjawab, “Mereka tidak lain adalah keluargamu, wahai Rasulullah. Beliau berkata lagi, “Sesungguhnya aku telah diizinkan untuk berhijrah.” Abu Bakr berkata, “Engkau minta aku menemanimu, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Ya.”

Dan setelah disepakati rencana hijrah tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang ke rumahnya menunggu datangnya malam.

Dari hadits ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jibril,

مَنْ يُهَاجِرُ مَعِي ؟ قَالَ : أَبُوْ بَكْر الصِّدِّيْق

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved