Akibat Bercanda di Warkop, Pengusaha Rental Mobil Ditikam Taji Ayam, Tewas
Ihwal penikaman ini, adalah efek bercanda di warung kopi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ilham Mangenre
BULUKUMBA,TRIBUN-TIMUR.COM- Hasbullah bin Ranreng alias Geger (40) tewas setelah terkena senjata yang terbuat dari taji ayam di sebuah warung kopi, selatan Pasar Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (17/8/2015) siang. Pangkal masalah: akibat bercanda di warung kopi.
Pengusaha rental mobil asal Desa Balangpesoang, perbatasan Bulukumba-Sinjai ini, ditikam taji ayam beracun saat melerai perkelahian dua rekannya, Ridwan (38) dan Tolleng (39) di dekat warkop, tersebut.
Insiden ini saat puluhan pelajar SMP dan SMA di ibu kota kecamatan yang berjarak 31 kilometer utara kota Bulukumba, itu, tengah mengikuti parade barisan perayaan HUT 70 RI tingkat kecamatan, pukul 12.30 Wita.
"Tak lama setelah upacara penaikan bendera," kata M Darwis, saudara sepupu Hasbullah, di rumah duka di Desa Balampesong, Bulukumba, sekitar 15 km, dari lokasi kejadian.
Darwis menyebut, kakak sepupunya, terkena taji bagian belakang telinganya.
"Dokter di Puskemas Tanete bilang, dalamnya sekitar tiga senti," ujarnya.
Ihwal penikaman ini, adalah efek bercanda di warung kopi. Saat itu, Hasbullah yang dikenal mudah bergaul dan peramah, bercanda dengan Ridwan dan Tolleng.
Namun, suasan berubah tegang saat Ridwan tersinggung dengan ucapan Tolleng. Awalnya, Hasbullah yang menganggapnya candaan, tapi saat Ridwan naik pitam dan memukul Tolleng, Hasbullah coba melarai.
Namun saat korban memeluk Tolleng, justru taji ayam beracun yang selama ini jadi kalung pelaku, mengenai tengkorak leher belakang.
Hasbullah langsung tersungkur dan oleh rekan dan pemilik warung kopi dilarikan ke Puskesmas Tanete, sekitar 300 meter dari TKP.
Namun, sebelum sampai di UGD, Hasbullah sudah tak bernafas. Mukanya dilaporkan menghitam.
Almarhum adalah ayah dua anak. Anak yang pertamanya, 10 tahun dan anak kedua masih 40 hari.
Sedangkan pelaku Ridwan sebagai tukang ojek di Pasar Tanete dengan melayani penumpang hingga pelosok desa di kecamatan yang berjarak sekitar 30 kilometer dari bagian utara Bulukumba itu.
Sementara Tolleng adalah buruh sekaligus warga Pasar Tanete yang tiap hari pasar melakukan aktifitas di tempat tersebut.
Humas Polres Kabupaten Bulukumba, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Syarifuddin menjelaskan bahwa pelaku penikaman Ridwan telah diamankan oleh aparat kepolisian di Polsek Bulukumpa.
Polisi sementara menyelidiki penyebab insiden berdarah itu. "Pelaku terancam hukuman diatas 20 tahun penjara," kata mantan Kapolsek Kecamatan Kindang Bulukumba ini. (*)
