Perayaan Kemerdekaan RI
Benih Mangrove Disebar di Takalar
Rehabilitas ekosistem magrove menjadi fokus kegiatan Yayasan Hutan Biru (YHB) dalam menyambut hari kemerdekaan ke-70 RI
Penulis: Andi Chaerul Fadli | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Chaerul Fadli
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rehabilitas ekosistem magrove menjadi fokus kegiatan Yayasan Hutan Biru (YHB) dalam menyambut hari kemerdekaan ke-70 RI. Lembaga non-profit ini menggandeng masyarakat Desa Balangdatu, Kepulauan Tanakeke, Mappakasunggu, Kabupaten Takalar dalam aksi tersebut pada 17 Agustus nanti.
Dari siaran pers yang diterima Tribun Timur, Sabtu (15/8/2015), Direktur YBH Yusran Nurdin Massa menjelaskan kegiatan akan diisi penebaran benih magrove di kawasan pesisir Desa Balangdatu. "Kita menggandeng masyarakat sekitar untuk mengembalikan 1.200 ha (hektar) mangrove yang hilang," katanya.
Kepulauan Tanakeke merupakan pulau bentukan katang atoll dengan luas hutan magrove 1776 ha. Saat ini, luasan tersebut berkisar 500 ha akibat penebangan hutan untuk menjadi kawasan penambakan udang sejak 1980-an.
Selain konversi kawasan dari hutan mangrove menjadi kawasan tambak, terumbu karang di kawasan Kepulauan Tanakeke juga hancur akibat pola penangkapan ikan. "Hal ini dibuktikan dengan kurangnya kepiting dato yang jadi ciri khas kepulauan ini," katanya.
Rehabilitasi kawasan sudah dilakukan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat sekitar. Hanya saja, kata Yusran, usaha penanaman manggrove kerap salah lokasi dan kurangnya pengawasan. "Juga hanya fokus merehabilitasi satu jenis mangrove saja yaitu Rizhopora," ujarnya.
Pada kegiatan mendatang, benih yang akan disebar mulai dari jenis Avicennia, Aegiceras, Sonneratia, Rizhopora, Cerios, dan Bruguiera. Ada lima dusun dari Balangdatu yang akan mengikuti kegiatan tersebut.