Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Konon, Ada Kuburan Keramat di Bulogading Jl Sumba Opu

"Alhamdullih setelah itu anak saya berangsur membaik," katanya.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
sumur tua di Bulogading Jl Somba Opu kota Makassar, Minggu (9/8/2015) yang terancam digusur. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita kampung Bulogading tentang "keramat"-nya semakin menunjukan keasliannya dalam beberapa hari terakhir ini.

Keaslian "keramat" tersebut nampak ketika datang surat eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Makassar.

Setidaknya ada 43 rumah, 65 kepala keluarga (KK) dan kurang lebih 300 jiwa terancam tidak ada tempat tinggal.

Lokasi tersebut memang menjanjikan bagi para pengusaha yang berinvestasi membangun hotel dan tempat usaha lainnya.

Apalagi lokasi ini strategis. Jaraknya terletak kurang lebih 100 meter dari anjungan Pantai Losari yang selama ini menjadi ikon kota Makassar.

Salah satu warga Irwan Rio (52) mengatakan saat mendengar Bulogading akan digusur tiap malamnya ia bermimpi penjaga Bulogading datang padanya.

"Ia datang dengan sosok bayangan, dan sudah kusampaikan kewarga kalau yang punya tempat ini sudah berada disini," kata Rio kepada Tribun Timur saat ditemui di rumahnya Jl Bulogading, Minggu (9/8/2015).

Bulogading artinya serumpun bambu kuning. Konon cerita bahwa di Kampung tersebut ada dua batu yang melindungi kampung tersebut.

Dua batu itu nampak seperti kuburan kecil yang dipercayai warga bahwa kedua batu tersebut melindungi kampung dari orang yang mempunyai niat jahat.

Salah satu warga, Reni (45) mengatakan jika anaknya sakit, ia akan melakukan niat dan membawakan penerangan berupa lilin di tempat tersebut.

"Alhamdullih setelah itu anak saya berangsur membaik," katanya.

Warga pun tidak menjadikan tempat tersebut untuk sebuah tempat persembahan melainkan hanya suatu perantara dari sang pengcipta.

Bahkan tragisnya lagi, salah satu penggugat tanah Bulogading mengalami lumpuh ketika turun dari mobil dan menginjakan kakinya dijalan itu.

Ada juga yang meninggal karena berkali-kali menggugat tanah tersebut dengan cara yang tidak baik.

Selain dua batu yang dianggap keramat, ada sebuah sumur dengan lebar lima meter dan kedalaman kurang lebih tujuh meter. (*)

Tags
Makassar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved