Wisata Sulsel
Menyeberang ke Pulau Kodingareng Makassar Bak ke Gili Trawangan
Pulau Kodingareng, satu dari ratusan pulau yang membentang di Kepulauan Spermonde Selat Makassar.
Penulis: Mutmainnah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muthmainnah Amri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pulau Kodingareng, satu dari ratusan pulau yang membentang di Kepulauan Spermonde Selat Makassar. Keindahan pantai di beberapa pulau di kepulauan ini menjadi daya tarik utama wisatawan lokal dan asing. Menjadi penasaran untuk mencumbu satu per satu pulau yang ada.
Kepulauan Spermonde terletak di bagian barat Sulawesi Selatan, membentang dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan arah utara hingga Kabupaten Selayar di selatan.
Maka sekitar 120 gugusan pulau di Kepulauan Spermonde, 12 di antaranya termasuk dalam wilayah administratif Kota Makassar.
Nah, beberapa pulau yang masuk teritorial Makassar seperti Pulau Samalona, Kodingareng Keke, Kodingareng Lompo, Barrang Caddi, Panambungan dan Barrang Lompo. Apalagi pelancong dimudahkan oleh transportasi yang tersedia.
Tribun pun menyeberang ke pulau Kodingareng yang berpenghuni sekitar 900 an kepala keluarga ini. Sekitar empat mil laut dari daratan Kota Makassar atau menempuh perjalanan 60 menit diatas kapal motor.
Maka kapal motor yang menyediakan jasa angkut menuju pulau pulau ini tersedia di Dermaga Kayu Bangkoa. Dermaga Kayu Bangkoa sangat mudah diakses, dilewati kendaraan umum.
Keberangkatan ke Kodingareng paling lambat pukul 11.00 Wita. Jika saja telat semenit saja bakal ketinggalan kapal. Kapal motor Cari Kawan ini menetapkan harga per kepala rata Rp 15 ribu. Sama dengan jasa angkut motor.
Kapal motor bernama Cari Kawan berkapasitas sekira 50 penumpang. Kapalnya bersih dan full musik. Ada horden di sisi jendela berwarna ungu. Namun penumpang mayoritas tak menggunakannya, mereka memilih memandang lepas ke laut biru.
Angin sepoi sepoi menemani perjalanan diatas kapal. Penumpang pun tertidur walau suara mesin membahana sepanjang perjalanan menuju Kodingareng. Sensasi menyeberang ke Gili Trawangan di Lombok, namun minus ombak Gili yang betul betul menguji nyali.
Sampai di Kodingareng, di Kelurahan Kodingareng Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, papan nama selamat datang di pulau Kodingareng menyambut. Sepaket dengan senyuman warga setempat yang asing melihat pendatang. Namun mereka sangat ramah. Bahkan jika ingin menyewa penginapan, warga bersedia menyewakan rumah mereka dengan tarif sekitar Rp 100-150 ribu per malam.
Karena menghabiskan waktu di Kodingareng bukan perkara cepat. Harus menginap barang semalam. Disamping itu juga tak ada lagi kapal motor yang menuju Makassar jika matahari sudah tinggi diatas kepala. Kecuali kapal sewaan yang harganya selangit. Sekitar Rp 250-300 ribu.
So, sebaiknya menginap.
Warga Kodingareng tidak lagi kekurangan arus listrik. Seperti beberapa tahun lalu, arus listrik di pulau ini hanya 12 jam. Dari pukul 18.00-06.00 Wita. Namun kini, warga sudah bisa menikmati aliran listrik mulai pukul 10.00 Wita.
Pulau Kodingareng cukup luas. Mengelilingi Kodingareng seperti menikmati Gili Trawangan menaiki sepeda. Sayangnya, tak ada jasa sewa sepeda. Jalan kaki sah sah saja, apalagi kaki dialasi pasir putih yang lembut.
Kodingareng pun memiliki area yang memanjakan pendatang. Namanya Gusung. Warga menyebutnya Gusung, karena tempat ini berada di pesisir Kodingareng sebelah selatan. Melewati pemukiman warga yang ditata rapi dan berbatako, sampailah di Gusung.
Gusung seperti pulau pribadi, privat area. Pandangan jauh lepas berwarna putih bercampur biru. Ada juga pohon kepala yang menambah eksotika pulau ini.
Jika ingin berkemah sah sah saja. Gusung tidak akan diterpa ombak besar. Asalkan berkemah dibawah pohon kelapa dan dekat dari pemukiman warga.
Menikmati detik detik terbenamnya matahari tentunya hal yang wajib dilakukan. (*)