Kondisi Menyedihkan Anak-anak Yatim Piatu Pengungsi Rohingya di Aceh
Mereka berada di pengungsian dengan fasilitas seadanya
TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia akan mengirim lebih dari 230 anak-anak Rohingya masuk pesantren.
Anak-anak itu bagian dari sekitar 1.700 pengungsi yang diselamatkan dari laut dan saat ini ditampung di Provinsi Aceh.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menerangkan, dari sekitar 230 anak pengungsi Rohingya, banyak yang berstatus yatim piatu.
Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri untuk menawarkan opsi pengasuhan anak-anak itu di pondok-pondok pesantren.
"Kami sudah koordinasi dengan Wapres, Menlu, mereka dimungkinkan untuk diasuh, apakah di RPTC (Rumah Perlindungan & Trauma Center) Kemensos, apakah di pesantren," kata Khofifah hari Senin (25/6/15) di Istana Wakil Presiden di Jakarta.
Khofifah mengatakan, beberapa pesantren sudah menyatakan bersedia menampung anak yatim piatu pengungsi Rohingya.
Sebelumnya mereka akan diidentifikasi.
Anak-anak itu bisa juga ditempatkan di pesantren lain di luar Aceh.
"Setelah identifikasi, verifikasi dan validasi data, mereka bisa ke pesantren. Karena beberapa pesantren sudah menyampaikan langsung pada saya. Ada Cicurug Sukabumi, Malang, Pasuruan, Bojonegoro. Mereka siap menampung anak-anak yatim yang siap jadi santri, mereka semua yang dari Rohingya beragama Islam," kata Menteri Sosial Khofifah.
Ditampung Sementara
Saat ini, para pengungsi Rohingya ditampung di beberapa tempat di Aceh.
Banyak yang mengatakan, mereka ingin tinggal di Indonesia.
Di tempat penampungan sementara, anak-anak pengungsi diajarkan Bahasa Indonesia dan pelajaran lainnya oleh para relawan.
Malaysia dan Indonesia pekan lalu sepakat menampung para pangungsi Rohingya dan Bangladesh untuk sementara. Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 7.000 orang.
Kedua negara juga mengimbau masyarakat internasional untuk membantu.