Densus 88 Tak Temukan Peluru di Rumah Kurir Teroris Santoso
Tim hanya menemukan buku-buku mujahidin dan handphone yang kemudian diamankan Densus 88.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Tim Densus 88 melakukan penggerebekan dikediaman seorang warga Gowa, AQ (27), di Jl. Bontobado, Poros Malino, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Selasa (26/5/2015).
Saat digerebek, hanya ada istri AQ, Nirma (25), bersama tiga anaknya yang berumur 3 tahun, 2 tahun, dan 1 tahun.
Setelah melakukan penggeledahan kurang lebih setengah jam didalam rumah tiga petak itu, tim hanya menemukan buku-buku mujahidin dan handphone yang kemudian diamankan Densus 88.
Nirma sendiri mengaku tidak tahu menahu jika suaminya memiliki pekerjaan lain selain yang sehari-hari membawa bentor.
Apalagi terkait peluru yang dibawa AQ dari Makassar ke Poso, sebelum dia tertangkap.
Sebab menurutnya, suaminya yang berasal dari Takalar itu, setiap hari pergi kerja pagi dan pulang malam, kemudian langsung tidur.
Nirma juga mengatakan, suaminya pamit minta izin ke Sidrap tiga hari lalu. Dengan alasan ingin menjenguk keluarga disana.
Lurah Bontoramba, Alimuddin Usman, yang ikut dipanggil Densus 88, mengaku tidak mengetahui jika ada warganya yang tertangkap akibat terlibat jaringan teroris di Poso.
"Saya saja baru tahu kalau ada rumah dibangun disini. Saya tidak tahu kalau ada warga baru," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP Hery Marwanto, kepada media, menjelaskan bahwa barang bukti yang disita akan dibawa oleh Tim Densus 88.
AQ ditangkap di Jl. Trans Donggala, dekat Terminal Tepu, Kabupaten Palu, Sulteng, Jumat (22/5/2015) lalu.
AQ yang diketahui baru setahun tinggal dirumah tersebut, merupakan kurir teroris Santoso. Saat ditangkap, tersangka membawa 680 butir peluru laras panjang. 677 peluru kaliber 5.56 mm dan tiga butir peluru kaliber 7.62 mm. Bersama dua handphone. (*)