SD Termahal di Indonesia, Uang Belajarnya Hampir Rp 1 Miliar
Buat Anda yang menginginkan kualitas dan punya banyak duit, silakan sekolahkan anak di sini
Yakni sekitar Rp 59 juta, meskipun biaya pendaftarannya jauh lebih besar dibanding yang lain, yaitu Rp 25 juta.
"Sekolah kami memang dianggap yang paling mahal di Balikpapan, tahun ini saja biaya pendafataran siswa mencapai Rp 25 juta," ujar Sugianto, Ketua Yayasan IGS, Jl Rambai, Straat III, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara.
Biaya tersebut, kata dia, sudah termasuk alat-alat peraga, buku pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Sedangkan biaya uang sekolah sebesar Rp 3 juta per tahun.
Ada pula biaya lain yang harus dikeluarkan orangtua, yakni pengelolaan yang besarnya Rp 16 juta. Tetapi biaya ini sekali bayar untuk 6 tahun masa sekolah atau sampai siswa tersebut lulus.
Biaya ini termasuk biaya makan pagi dan siang siswa, sehingga mereka tak perlu lagi jajan.
"Uang itu untuk membayar katering yang sudah kami seleksi, tentunya makanan yang disediakan bergizi dan bernutrisi untuk perkembangan anak," ungkapnya.
Biaya yang tak sedikit itu, menurut Sugianto, berbanding lurus dengan mutu pendidikan.
Sekalipun bernuansa Islami, sekolah ini menerapkan metode pembelajaran active learning, applied learning, dan environment learning.
Sugianto mengatakan, IGS menggunakan kurikulum berbasis Tauhid, yang mana seluruh materi pelajarannya bermuara pada peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Untuk di Samarinda, ada Islam Bunga Bangsa (SDIBB) di Jl DI Panjaitan, Sungai Pinang, yang merupakan salah satu sekolah bonafit di ibukota Kaltim itu.
Untuk tingkat SD, uang pangkalnya Rp 15 juta.
Ditambah biaya per bulan seperti SPP dan kegiatan lain yang nilainya sekitar Rp 500 ribu sehingga jika ditotal selama enam tahun SD di sini menghabiskan dana sekitar Rp 86.600.000, belum termasuk uang pembangunan (sukarela).
Kepala SDIBB, Supriyadi mengatakan kendatipun punya uang masuk ke sekolahnya calon siswa harus menjalani identifikasi dan observasi.
Setiap tahunnya, kata dia, pihaknya menerima sekitar 120 siswa SD yang terdiri dari 4 rombongan belajar (rombel). "Rp 15 juta untuk 6 tahun (SD), SPP Rp 600 ribu.
Untuk ukuran Samarinda ini (memang) dianggap mahal dan biaya tinggi," kata Supriyadi.