SD Termahal di Indonesia, Uang Belajarnya Hampir Rp 1 Miliar
Buat Anda yang menginginkan kualitas dan punya banyak duit, silakan sekolahkan anak di sini
BALIKPAPAN, TRIBUN-TIMUR.COM - Demi memberikan pendidikan berkualitas untuk anak, banyak orangtua memilih memasukkan putra-putrinya ke sekolah bertaraf internasional sejak tingkat sekolah dasar (SD).
Padahal, biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit, bahkan ada yang hampir mencapai Rp 1 miliar.
Misalnya di SD Australian International School (AIS) yang berlokasi di Jalan Mulawarman, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti dilansir pada website resminya, bila dihitung secara keseluruhan selama enam tahun di bangku SD AIS, orangtua harus merogoh kocek Rp 939.400.000.
AIS juga menyediakan special service seperti guru pendamping tambahan dan fasilitas antar jemput bus dari rumah ke sekolah.
Dilihat dari tempat, AIS memang memfokuskan menyediakan fasilitas sekolah bagi para karyawan asing yang banyak bekerja di sana.
Begitupun sekolah berlabel internasional lainnya. Di Raffles Independent School (RIS) Balikpapan, orangtua harus merogoh kocek Rp 497.750.000 untuk anaknya yang menjalani SD selama enam tahun.
"Di sini mayoritas siswanya dari orangtua berada, tapi kami ingin membuat mereka mandiri dan sadar akan orang-orang di lingkungan sekitar," ungkap Sri Erniati, Direktur Raffles saat dijumpai di sekolahnya, Jalan MT Haryono, Balikpapan, belum lama ini.
Ada juga SD Istiqomah Balikpapan yang mengusung konsep pembelajaran dengan mengombinasikan metode internasional.
Untuk menyelesaikan SD di sini, menghabiskan sekitar Rp 231.000.000.
Kepala Sekolah SD Istiqamah Muhammad Naim mengatakan, penerapan biaya tersebut merupakan hasil kesepakatan dan disesuaikan kebutuhan sekolah sehingga tidak pernah ada orangtua yang protes terkait besaran biaya tersebut.
"Biaya tersebut sudah sangat disesuaikan dengan biaya operasional sekolah setiap tahunnya, perawatan gedung, dan gaji guru. Masih banyak sekolah yang menetapkan biaya lebih tinggi daripada sekolah kami," kata Naim, di sekolah tersebut Jalan Sport 1 Balikpapan Balikpapan, beberapa waktu lalu.
Setiap tahunnya, kata Naim, calon murid yang mendaftar selalu melebihi kapasitas dari yang disediakan sehingga pihak sekolah harus menetapkan seleksi untuk siswa yang akan menimba ilmu di sekolah Islam terpadu tersebut.
Menurutnya, orangtua memilih Istiqomah karena putra-putrinya tidak hanya diajarkan pendidikan akademik, melainkan juga spiritual sehingga siap bersaing secara global.
Sementara itu Islamic Global School (IGS) Balikpapan yang turut menawarkan sekolah label internasional terbilang lebih murah jika ditotalkan selama menempuh pendidikan SD.