In Memoriam Olga Syahputra
Ini 4 Fakta Kehebatan Olga yang Jarang Diketahui
"Olga Syahputra adalah fenomena. Saya harus katakan demikian, karena memang itu faktanya"
Jadwal Olga yang padat membuat dirinya seringkali datang last minute. Semua Produser di stasiun televisi nasional yang pernah memakai Olga sebagai talent tahu, jangan harap punya waktu duduk satu jam dengan Olga, sebelum live atau taping untuk briefing all crew.
Sekadar info, dalam sebuah produksi, sebelum live atau taping, produser akan mengumpulkan all crew dan talent untuk melakukan briefing.
Tujuan briefing adalah untuk memaparkan kembali rundown yang sudah dibuat oleh tim kreatif. Produser akan membacakan urutan rundown dari segmen 1 sampai segmen akhir.
Dengan begitu, talent mengerti kapan in-frame (masuk ke set), kapan out frame (keluar dari set). In frame dari set sebelah kanan atau kiri, maupun sebaliknya out frame-nya dari set sebelah mana.
Dalam briefing, semua saling berkerkoordinasi. Tak cuma kreatif yang dibahas, teknis pun dibahas tuntas dan detail oleh Program Director (PD).
Bayangkan kalo cameraman tidak tahu di segmen mana talent masuk (in frame) ke set, lalu di set sebelah mana talent out frame, maka PD sulit untuk mendapatkan gambar tersebut.
Nah, jangan harap, Olga ikut serta dalam suasana briefing seperti ini. Barangkali dahulu kala, ia pernah melakukan kebiasaan sebelum live atau taping seperti ini, tetapi sekarang sudah jarang, bahkan tidak sama sekali.
Menurut teman-teman saya, briefing ke Olga selalu last minute. Barangkali karena Olga kerap tampil spontan, Produser via tim kreatif cukup memberitahu Olga berperan sebagai apa dan masuk di segmen berapa. Sisanya, Olga akan melakukan spontanitas sendiri. Kebiasaan spontan itulah yang membuat ucapan-ucapan Olga sulit dikendalikan dan kerap mendapatkan teguran KPI.
Nah, melihat sekelumit fakta tentang Olga Syahputra di atas, sebagian besar Anda setuju, bahwa Olga benar-benar sebuah fenomena dalam televisi.
Apakah fenomena yang saya maksud ini Anda masukan ke dalam kategori `fenomena positif' atau `fenomena negatif'.
Berkat Olga, sejumlah pemilik stasiun televisi bisa tunduk pada pria "kemayu" ini dan berinvestasi ratusan juta untuk menjadikan Olga sebagai aset berharga. Jadi, selama AC Nielsen memberikan rating-share besar di acara-acara yang ada Olga, jangan harap teguran-teguran KPI bisa membuat kapok para pemilik stasiun televisi untuk menjadikan Olga talent di acara mereka.***"