In Memoriam Olga Syahputra
Ini 4 Fakta Kehebatan Olga yang Jarang Diketahui
"Olga Syahputra adalah fenomena. Saya harus katakan demikian, karena memang itu faktanya"
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Ada beberapa fakta menarik tentang karir komedian almarhum Olga Syahputra. Boleh jadi inilah penyebab kematian Olga bikin heboh tanah air dan menjadi trending topic dunia pada Jumat-Sabtu (27-28/3/2015). Fakta apa saja?
Ombrill, pengamat televisi dan dunia hiburan-penulis buku telah mengulas fakta-fakta Olga dan dipublikasikan melalui kompasiana.com, 10 Januari 2014.
Tulisan ini diposting Ombrill kurang lebih empat bulan sebelum Olga dirawat di RS Mount Elizabeth Singapura atau 1 Mei 2014. Olga menghembuskan napas terakhir pada 27 Maret 2015.
Berikut penjelasan Ombrill:
"Olga Syahputra adalah fenomena. Saya harus katakan demikian, karena memang itu faktanya. Terlepas dari pembawaan yang "kemayu", ia berhasil memikat sejumlah pengelola televisi, sehingga mereka tetap memunculkannya di sejumlah acara televisi, mulai dari Dahsyat (RCTI), Pesbukers (ANTV), sampai program yang belakangan diprotes banyak penonton televisi, yakni Yuk Keep Smile (Trans TV).
Saat ini Olga terbaring sakit. Pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1983 ini dikabarkan sakit akibat kelenjar leher bengkak.
Bersamaan dengan berita sakitnya Olga, dokter Febby Karina bersyukur, berkas kasus pencemaran nama baik yang dilakukan Olga akan segera dikirim ke Kejaksaan oleh pengacaranya Malik Bawazier.
Sebagaimana Anda ketahui, Olga telah ditetapkan jadi tersangka setelah penyidik memeriksa saksi-saksi, terkait ucapan Olga kepada dokter Febby di acara Pesbukers episode Mei 2013. Mungkinkah Olga masuk penjara?
Sekali lagi, Olga adalah fenomena. Silahkan Anda setuju dengan istilah `fenomena' di sini. Namun, yang pasti, bBanyak orang yang berusaha melindungi dirinya, termasuk petinggi di beberapa stasiun televisi.
Mereka tidak mau kehilangan Olga. Dengan berbagai cara, para petinggi ini menawarkan layanan first class. Itulah salah satu fakta yang saya himpun dari berbagai teman. Nah, fakta-fakta lain, silahkan Anda baca berikut ini:
1. Rating Maker
Percaya tak percaya, Olga adalah rating maker. Meski saya belum pernah menguji kebenaran ini, karena belum pernah memakai Olga sebagai talent, tetapi hampir semua teman saya di beberapa stasiun mengatakan: Olga pendongkrak rating sebuah acara. Apapun acaranya, begitu ada Olga, langsung naik ratingnya.
Boleh jadi, kondisi mayoritas penonton yang masih berada di level C-D, membuat guyonan seperti Olga diterima.
Artinya, Olga menjadi refleksi mayoritas masyarakat Indonesia kini, yang lebih suka melecehkan, kasar, tidak punya sopan santun, dan berpikir pragmatis. Ingat! Tidak semua, tetapi mayoritas.
Penonton A-B memang ada, tetapi jangan membayangkan kelas A-B dalam dunia televisi adalah golongan kaya atau the have, kerap menggunakan jejaring sosial, terutama twitter.