Cakar Masih Primadona Di Parepare Meski Isu Bakteri Merebak
penjualan pakaian bekas atau bisa dikenal dengam cakar masih menjadi primadona, dan diminati pembeli di Kota Parepare
Penulis: Mulyadi | Editor: Muh. Taufik

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR, PAREPARE- Penjualan pakaian bekas atau bisa dikenal dengam cakar masih menjadi primadona, dan diminati pembeli di Kota Parepare. Meski ditengah maraknya pemberitaan akan bakteri yang terkandung dalam pakaian yang sudah menjadi bekas pakai yang diimpor dari luar negeri.
Pembeli, Kaza (24) saat ditemui di Pasar Senggol Parepare, Jumat (6/2/2015) mengatakan bahwa persoalan bakteri yang banyak terkandung dalam pakaian cakar tergantung pembeli yang mencari pakaian yang bagus. "Tergantung pembeli soalnya banyak yang bagus apalagi murah,"kata dia.
Menurutnya, terkait banyaknya bakteri memang harus diperhatikan kebersihannya. Jadi ketika membeli barang cakar harus dicuci dengan bersih kemudian baru dipakai, jangam asal langsung dipakai saja. "Ketika sudah dicuci, dan dibersihkam saya kira tidak ada masalah,"katanya.
Hal senada disampaikan Riri, bahwa ia sudah belasan tahun menjadi langganan pakaian bekas ini tetapi hingga sekarang tidak pernah ada bakteri yang menimbulkan penyakit.
"Namanya barang habis dipakai, memang harus dibersikan dulu jika ingin dipakai lagi. Begitupun dengam baju baru yang kita beli kan kalo sudah lama dipakai harus dicuci dulu,"ungkapnya.
Ia menambahkan selama ini untuk membersihkan pakaian bekas yang dibelinya harus direndam air panas dalam beberapa ja kemudian dibersihkan dengan deterjen pembersih agar jauh dari bakteri.
Sementara Pedagang Cakar, Sukardi mengatakan bahwa seandainya selama ini barang cakar yang didagangkan mengandung bakteri, maka ia paling pertama terkena penyakit dikarenakan koleksi pakaian yang digunakan mayoritas cakar.
"Kalau cakar disini mengandung bakteri, maka kami para pedagang yang paling pertama kena imbasnya soalnya kami yang pertama menggunakannya,"kata dia.
Menurutnya, pembeli memang harus mencuci pakaian yang dibelinya sebelum dipakai dikarenakan setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda tetapi ketika sudah direndam air panas, dan deterjen pembersih sudah aman untuk dipakai.
Ia menambahkan, meskipun isu mengenai bakteri yang terkandung dalam setiap pakaian cakar tetapi hingga saat ini tidak berdampak pada peminat, dan pembeli khususnya Pasar Senggol tempatnya berdagang.
Pedagang Cakar lain, Inna (30) Menjelaskan hal demikian, menurutnya seandainya selama ini pakaian yang didagangkan mengandung bakteri pasti sudah banyak yang mengeluhkan.
"Alhamdullilah hingga saat ini pembeli tidak terpengaruh, dan jika mengandung bakteri pasti sudah ada yang mengeluh tetapi hingga saat ini tidak satu pun,"kata dia
Parepare sendiri selama ini dikenal sebagai pusat penjualan pakaian cakar di Indonesia Timur. Barang yang dijual pun kebanyakan memiliki kualitas bagus meskipun pakaian bekas. (Cr3)