Kekerasan Polisi di Makassar
Kapolda Sulsel dan Kapolrestabes Makassar Siap Dicopot
Atas insiden pemukulan dan penganiayaan tujuh jurnalis Makassar yang meliput penyerangan mahasiswa UNM

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji, Jumat (14/11/2014), menegaskan kesiapannya bertanggungjawab atas insiden pemukulan dan penganiayaan tujuh jurnalis Makassar yang meliput penyerangan mahasiswa di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (13/11/2014) lalu.
"Kita sudah minta maaf. Kita siap ganti kerugian. Dan saya sudah siap dicopot." katanya kepada wartawan, sebelum naik ke mobil dinasnya, meninggalkanMapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, kemarin.
Kapolda yang baru dua bulan bertugas di Makassar ini, mengaku sudah menelpon Kapolri Jenderal Sutarman, dan menegaskan kesiapannya bertanggungjawab atas aksi kekerasan, penyerangan kampus, dan pengrusakan sejumlah fasilitas pendidikan dan properti mahasiswa.
"Saya sudah telepon Kapolri, bahwa saya akan bertanggung jawab atas insiden kemarin, kata Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadji di Mapolrestabes Makassar.
Sikap serupa juga dikemukakan terpisah Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ferry Abraham.
Ferry menyebutkan, dia sudah mendapat instruksi dari kapolda untuk ikut membantu penyelidikan kasus kekerasan ini hingga tuntas.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Sabtu (15/11/2014). (*)