Ulah Geng Motor Makassar
Pemkot Sebar Pengumuman Sebelum Razia Sekolah
Sayangnya, razia ini dinilai tidak tepat sasaran karena digelar di SMA 1 dan SMA Katolik Rajawali.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pemerintah Kota Makassar dan Kepolisian Resort Kota Besar Makassar merazia siswa yang dicurigai anggota geng motor. Sayangnya, razia ini dinilai tidak tepat sasaran karena digelar di SMA 1 dan SMA Katolik Rajawali.
Razia digelar pukul 09.00 wita. Razia dipimpin Kepala Dinas Pendidikan Makassar Mahmud BM. Ia didampingi Kepala Satuan Bimmas Polrestabes Makassar AKBP Muhammad Siswa serta perwakilan dari TNI. Dalam razia itu, sebanyak 28 anggota polisi dilibatkan untuk memeriksa siswa.
Sebelum razia digelar, Pemkot Makassar terlebih dahulu membocorkan rencana tersebut ke wartawan melalui pesan berantai BlackBerry Messanger (BBM). Pengumuman mengenai rencana razia tersebut disebarkan sejam sebelum razia berlangsung.
Satu per satu siswa didatangi dan diperiksa oleh anggota polisi. Polisi memasuki setiap kelas dan meminta semua siswa untuk menyerahkan tasnya untuk diperiksa.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Mahmud BM mengatakan, razia ini digelar untuk mencari barang terlarang seperti senjata tajam dan narkoba. Selain itu, siswa juga mendapat penjelasan mengenai pentingnya memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Dalam razia ini, polisi menemukan sejumlah gunting dan kartu domino di tas siswa. Gunting tersebut tidak disita karena siswa beralasan akan digunakan untuk membuat keterampilan di sekolah. Sedangkan kartu domino disita.
“Kita menggelar razia ini untuk mengantisipasi maraknya geng motor di kalangan pelajar yang memicu peristiwa kriminal di Makassar,” kata Mahmud.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Rabu (24/9/2014) hari ini. (*)