Ulah Geng Motor Makassar
Teror Geng Motor di Makassar Giliran Karyawan Kima yang Tewas
Aksi kekerasan geng motor Makassar, kembali memakan korban.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi kekerasan geng motor Makassar, kembali memakan korban. Muhammad Riswan (22), warga Jl Salodong, Kelurahan Bulorokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Selasa (9/9/2014) pukul 10.00 wita, meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Daya, Makassar.
Suvervisor di sebuah industri agribisnis di Kawasan Industri Makassar (Kima) ini menjadi korban kekerasan geng motor di Jl Arung Sabila, Baddoka, Biringkanaya, sekitar 4 km sebelah selatan rumahnya, Sabtu (8/9/2014) malam lalu.
Riswan adalah korban ketiga aksi teror geng motor yang meninggal dunia dalam dua bulan terakhir. (lihat, 3 tewas dalam 3 bulan)
Hari Minggu (7/9) lalu, Wahyudi Kuasa (22), mahasiswa FKIP Unismuh Makassar, tewas di RS Wahidin Sudiro Husudo, Tamalanrea, Makassar setelah dihadang dan terkena 3 anak panah kelompok ini.
Penyidik dari Mapolsek Biringkanaya bersama Polrestabes Makassar, hingga tadi malam, sudah mengamankan 6 pemuda dan remaja, yang diduga menjadi pelaku.
Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea, Kompol Ahmad Yulias, kemarin, mengkonfirmasikan, salah satu pemanah yang menewaskan Wahyudi,
diidentifikasi bernama Ade Rahmadani.
"Dia merupakan pelaku utama yang menewaskan Wahyudi. Sementara pelaku lainya masih buron," kata Yulias, kemarin.
Hasil pemeriksaan sementara pelaku di Polsek Tamalanrea, dia mengaku "membusur" korban dengan alasan temanya pernah dipukuli korban.
Belum ada keterangan resmi, dari pelaku apakah pelaku yang menyebabkan meninggalnya Riswan, sama dengan kelompok dan pelaku yang menewaskan Wahyudi, alias Odie.
Dimakamkan
Kemarin, siang, jenazah Riswan sudah dimakamkan di kamoung Salodong, Buklurokong, sekitar 1 km dari Jl Tol Sesi 4 Makassar.
Namun karena kondisi luka serius, dua tusukan busur di bagian perut almarhum .
Stiiti Syamsiah (48), ibu kandung Riswan, tak menyangka, putranya meninggal mengenaskan. Riswan adalah tulang punggung keluarga mereka. " Anakku itu tahunya kerja, dan selalu menghidari masalah, kenapa dia yang jadi korban kodoong," katanya.
Syamsiah menceritakan, sebelum insiden itu, almarhum datang ke rumah ganti motor, Jumat (5/9/2014) malam.
Riswan selama ini menggunakan motor kantor. "Tiba-tiba, malam itu, dia datang ganti motor, dia pakai Suzuki FD 110 dengan nomolr polisi DD 5420 0K.
Motor warna hitam inilah yang dikendarai, saat dihadang di Baddoka. Saat kejadian, dia membawa smarphone Blakcberry Curve, Samsung Galaxy, dan 1 unit laptop.
"Omnya sempat menegur, kenapa ganti motor dan mau kemana, dia bilang mau ke Daya,"kata ibunya yang didampingi suaminya, M Ramli (50) .
Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Rabu (10/8/2014) hari ini. (*)