Komunitas
Komunitas Rumata Gelar Diskusi Konflik Agraria
Bertajuk Solidaritas Warga Makassar untuk Warga Rembang, Tolak Pembangunan Semen di Rembang
Penulis: Mulyadi | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Komunitas Rumah Budaya di Makassar yang tergabung dalam Rumata menggelar diskusi umum terkait konflik Agraria.
Acara yang berlangsung di Sekertariat Rumata, Jl Bonto Makkio, Selasa (8/7/2014) dihadiri puluhan anggota komunitas sosial tersebut.
Diskusi pun dikhususkan pada pembahasan konflik agraria yang terjadi, dan dialami para warga rembang, dan karawang yang sementara ini masih bergejolak.
Kegiatan yang bertajuk Solidaritas Warga Makassar untuk Warga Rembang, Tolak Pembangunan Semen di Rembang, tersebut berlangsung dalam bentuk dialog interaktif diantara para anggota komunitas.
Salah satu Anggota Komunitas, Irfan yang bertindak selaku moderator dalam diskusi ini menjelaskan bahwa kasus konflik agraria mengalami peningkatan 500 persen selama 10 tahun terakhir.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar konflik agraria yang terjadi disebabkan adanya kepentingan dari kalangan tertentu yang selama ini dikenal sebagai investor atau pemilik modal.
"Peningkatan kasus agraria selalu merugikan masyarakat kecil terutama di daerah Rembang, dan Karawang yang lagi hangatnya menjadi bahan perbincangan di media massa,"ujarnya. (*)
