Penerimaan Mahasiswa Baru 2014
Oknum Mahasiswa UNM Dilapor Memeras Calon Mahasiswa
Pemerasan dilakukan dengan modus penjualan stiker bergambar logo UNM kepada calon mahasiswa baru peserta ujian.
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ajis, seorang peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melaporkan diperas oknum diduga mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (17/6/2014).
Pemerasan dilakukan dengan modus penjualan stiker bergambar logo UNM kepada calon mahasiswa baru peserta ujian.
Kejadian ini bermula saat Ajis, siswa SMA Citra Bangsa, Pulau Kodingareng, Makassar mengikuti ujian di kampus UNM, di Tidung, Makassar, Selasa siang. Saat jam istirahat dan jam pulang ujian, dia didatangi sejumlah pemuda berpenampilan layaknya mahasiswa.
“Tiga kali saya didatangi,” kata Ajis saat mengadukan kasus ini, di redaksi Tribun, Makassar, Selasa malam.
Pertama, dua pemuda berciri rambut panjang dan keriting keliling di dekat ruang ujian, di kompleks kampus menawarkan stiker berukuran sekitar 5x5 cm warna hitam putim berbahan kertas.
“Di situ-mi disuruh beli,” katanya didampingi rekannya, Asdar. Awalnya, harga ditawarkan Rp 10 ribu. Namun, lama-kelaman, mereka meminta harga lebih jika melihat uang yang dikantongi nilainya lebih dari harga itu.
“Seandainya dibawa Rp 100 ribu, dia kasi beli juga (satu) stiker Rp 100 ribu,” tutur Ajis.
Kedua, didatangi pemuda yang meminta rotinya dibeli. “Harganya roti Rp 5 ribu. Padahal, itu roti Rp 1.000-ji harganya. Mau-mi lagi expired (kadaluarsa),”tutur Ajis, lagi. Saat itu, dia hendak membeli air minum.
Ketiga, didatangi lagi saat akan pulang menunggu jemputan, di depan kampus. “Tapi, di situ, saya tidak beli-mi. Saya sembunyi-mi uangku,” ujarnya.
Ajis juga menyaksikan sejumlah pemuda masuk ke ruang ujian meminta rokok secara paksa. Dia melihat sejumlah peserta ujian rokoknya diambil.
Namun, hal itu tak dilihat petugas pengawas ujian, kata Ajis, mereka memanfaatkan waktu luang kala pengawas sedang istirahat.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Rektor UNM, Prof Arismunandar membantah.
“Tadi saya di kampus sekitar jam tiga sampai jam empat (pukul 15.00 hingga 16.00 Wita). Saya tanya (petugas) keamanan, tak ada masalah,” kata Arismunandar. Ajis mengatakan, kejadian pemerasan dialaminya sekitar pukul 12.30 Wita.
Rektor berjanji akan menindak jika oknum tersebut adalah mahasiswa. Pihak kampus tak pernah menjalankan program penjualan stiker.
Kasus ini merupakan kasus pertama diinformasikan kepada rektor. Pada hari kedua pelaksanaan ujian, Rabu (18/6/2014) besok, rektor berjanji akan mencari oknum serupa.
Naston, alumnus UNM yang datang bersama Ajis mengatakan, sebenarnya pemerasan dengan modus demikian sudah lama berlangsung,
Bahkan ada modus lain melalui pungutan uang parkir, padahal parkir di kampus digratiskan.(*)