Bank Sulselbar Tambah Modal Rp 200 Miliar

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Bank Sulselbar akan menambah modal inti tahun ini hingga Rp 200 miliar. Penambahan untuk menggenjot kinerja khususnya kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).    

Plt Direktur Utama (Dirut) Bank Sulselbar Ellong Tjandra mengatakan, penambahan modal inti sekaligus menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Regional Champion. Sejauh ini, Bank Sulselbar telah memenuhi syarat.   

Syarat tersebut seperti memiliki modal inti Rp 1,2 triliun dengan Return of Asset (ROA) 4,3 persen. “Kami sebenarnya sudah menjadi regional champion di timur dengan persyaratan yang harus dipenuhi,” katanya pada talkshow di Grand Clarion Hotel, Makassar, Kamis (27/2/2014).    

Hadir Pimpinan Bank Indonesia Wilayah I Sulampua, Suhaedi, Deputi Direktur Pengawasan Bank OJK Elyanus Pongsoda, Corporate Secretary Bank Maluku Petro R Tentua, Group Head Operasional PT Bank Sulut Revino Pepah, dan lainnya.    

Bank Sulselbar, kata Ellong, menargetkan peningkatan modal inti Rp 5 triliun hingga tahun 2019 mendatang sehingga bisa memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Namun, Ellong menegaskan dirinya enggan bekerja sama atau menggandeng pihak swasta untuk penyertaan modal tersebut.    

Menurutnya, beberapa bank daerah bisa menerapkan pola tersebut jika kondisi ekonomi daerah kurang bagus atau pemerintah daerah (pemda) kurang memberi perhatian terhadap BPD. 

Bagi Ellong, Bank Sulselbar masih cukup mampu dengan peran pemda dalam penyertaan modal. Berbeda dengan Bank Sulut yang melibatkan CT Corp sebagai salah satu pemegang saham dalam penyertaan modal.    

Revino Pepah mengatakan penyertaan modal pemda masih kecil sehingga butuh sokongan tambahan melalui pelepasan saham ke investor swasta. “Kini kami jauh lebih terbantu baik dari sisi infrastruktur perbankan, modal, hingga tekhnologi,” jelasnya.

Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Jumat (28/2/2014) hari ini. (*)