Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SBY Berkunjung di Sulsel

Kepala BIN Temani SBY Nginap di BarugaE Parepare

Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono menginap di BarugaE, Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sulsel.

Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Kepala BIN Temani SBY Nginap di BarugaE Parepare
dok tribun-Timur/fb/ali
Presiden SBY melambaikan tangan kepada warga Kota Parepare, saat tiba di BarugaE, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Rabu (19/2/2014) sekitar pukul 20.00 wita.

Parepare, TRIBUN -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman (59), ternyata ikut menemani rombongan Presiden dan 

Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono menginap di BarugaE, Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sulsel.

Ikut dalam rombongan, diantaranya, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkop dan UKM Syarifudin Hasan, Menhub EE Mangindaan, Menteri PU Djoko Kirmanto, Seskab Dipo Alam, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Irjen Pol Burhanuddin Andi, Gubernur Syahrul Yasin Limpo, dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.

Di kota kedua terbesar di Sulsel, setelah Parepare itu, rombongan presiden tiba usai magrib, setelah menempuh perjalanan sekitar 112 km, Rabu (19/2) pukul 19.45 WITA. Di BarugaE, SBY disambut Wali Kota Taufan Pawe.

Di Parepare, usai meresmikan pabrik PT Semen Tonasa Unit V di Kabupaten Pangkep, Presiden Susilo meneruskan kunjungan kerjanya ke Parepare. Sebelumnya, mampir di Rujab Bupati Barru.

Di Parepare, beberapa anak-anak mengenakan baju tradisional Parepare, disebut Baju Bodo, menyambut kedatangan Presiden SBY dan Ibu Ani. Musik tradisional mengalun dan putri daerah setempat mempersembahkan tarian sambutan, Tari Padupa.

Kamis (20/2) hari ini, Presiden diagendakan, antara lain, meninjau Masjid Darussalam dan Sekolah Dasar Neneri No. 140 Kabare.
Di Parepare, SBY bersilaturahim dengan para kepala daerah di Sulsel, Muspida, dan perwira TNI dan Polri di Sulselbar.

Dalam sambutannya, SBY mengingatkan lagi bahwa Pemilu merupakan keharusan demokrasi dan konstitusi. Jalankan dengan baik, tak perlu gaduh dan diseram-seramkan.

"Pemilu bukanlah sesuatu yang perlu ditakutan, tidak perlu diseram-seramkan," kata Presiden.

Pendiri dan Ketua Umum DPP Demokrat  ini menyatakan, Indonesia sudah mengalami dua pemilu langsung yang berjalan baik dan diakui dunia, yakni Pemilu 2004 dan 2009.

"Bukan hanya rakyat Indonesia yang bersuka cita, dunia juga mengakui dan memberi pujian pada proses politik yang kita lakukan pada Pemilu 2004 dan 2009," Presiden SBY mengingatkan.

Oleh karena itu, Presiden berharap Pemilu 2014 juga dapat berlangsung dengan baik, aman, damai, tertib, jujur, adil, dan demokratis. "Pemilu tidak perlu harus gaduh dengan aksi kekerasan. Suhu politik meningkat, wajar. Tapi kompetisi ada batasnya," SBY menegaskan.

"Ingatlah ini keharusan demokrasi dan keharusan konstitusi. Mari jalankan dengan baik," ujar Presiden SBY, seraya mengajak masyarakat menyukseskan Pemilu 2014.

Tags
SBY
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved