Anak Smansa Datangkan Artis Rp 850 Juta
Demi Dewa19, Tiga Tahun Uang Jajan 380 Siswa Dipotong Rp 3.000 Sehari
Panitia pensi Smansa angkatan 2014 Makassar, ingin mendatangkan kelompok band Dewa 19 di acara internal angkatan mereka, Sabtu (8/1/2014) mendatang.
Penulis: Andi Chaerul Fadli | Editor: Thamzil Thahir

MIMPILAH setinggi-tingginya, dan kerjakan mimpi itu.
Inilah yang coba dilakukan panitia pentas seni (pensi) Smansa angkatan 2014, Makassar, saat mereka ingin mendatangkan kelompok band Dewa 19 di acara internal angkatan mereka, Sabtu (8/1/2014) mendatang.
Mimpi itu mereka rancang sejak 3 tahun lalu. Dari 380 siswa angkatan yang diterima tahun 2011 lalu, sebanyak 140 menjadi panitia. Dan selusin diantaranya, menjadi panitia inti, memutuskan, perencanaan dan mengatur keuangan, serta mencatat tiap tahapan pencapaian mimpi itu.
Jumat (24/1) petang, tiga dari panitia itu bertandang ke Tribun. Mereka adalah Ketua Panitia Andi Cakrawala Santoso (16), Wakil Ketua Panitia Dhimas Darmadi (16), dan M Hilmy Zaky (Manager Perlengkapan).
Cakrawala mengakui, bahwa opini yang berkembang soal biaya yang dikeluarkan panitia sampai Rp 850 juta untuk mengelar konser Reuni Dewa 19, bersama Ari Lasso, karena smansa dinilai sebagai "sekolah tajir, anak borju, dan banyak anak pejabat."
"Banyak yang bilang kami kolusi dengan orangtua dan para senior yang sudah sukses. Oh.., tunggu dulu. itu salah total. Meski di angkatan kami banyak anak pejabat, anak pengusaha, tapi dalam bekerja dan merencanakan ini, selama tiga tahun kami bangun komitmen untuk tidak libatkan orangtua dan senior kami. Coba cek ke teman-teman seangkatan dan adik angkatan kami" kata Cakra.
Dhimas, wakil ketua bidang financial, mengatakan selama 3 tahun sebanyak 380 siswa angkatan mereka, menyisihkan uang jajan mereka di hari sekolah. "Besarannya Rp 30oo per siswa di hari sekolah, dan irtu dikoordinir tiap kelas. Dari sini, sampai akhir Desember kami dapat sampai sekitar Rp 500 juta," katanya.
Namun jangan salah sangka dahulu, dana tersebut bukan dari sumbangan orang tua mereka. percaya atau tidak, dana awal itu berasal dari uang jajan mereka yang
disisihkan perharinya Rp 3 ribu.
"Kepala sekolah yang kami sudah anggap teman memuji dan tidak menyangka, kalau kami diam-diam selama dua tahun sudah merencanakan mimpi kami," kata Andi Cakrawala.
Memang, konser menyatukan kembali personel Dewa 19 diatas panggung bukan sesuatu yang mudah. Hanya pekerja entertaiment kelas atas saja yang mampu melakukannya.
Terbukti dari beberapa pentas reuni kelompok musik asal Surabaya itu dapat dihitung jari selama satu dekade terakhir.
Hal itu juga dirasakan siswa angkatan 2014 SMAN 1 Makassar saat mengumpulkan dana awal pentas seni dengan tajuk "Endless Music Sensation". Panitia dan siswa angkatan 2014 menyetor uang patungan di kordinator kelas. "Dari kordinator kelas, uang diberikan ke bendahara Pensi untuk dikelola panitia," katanya.
Aksi "cari kawan" itu digencarkan sebagai semangat perubahan yang didengungkan sejak 2011 lalu. Kemandirian anak muda ini patut menjadi contoh untuk siswa lainnya.