Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RS Tolak Pasien

Inilah Keterangan Resmi SYL Soal Kasus Revan

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan rasa penyesalan atas meninggaknya Revan Adiyaksa (1,3)

Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
twitter
Jenazah Revan (1,3) dibawa ke pemakaman, pagi tadi. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -  Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan rasa penyesalan atas meninggalnya Revan Adiyaksa (1,3) karena diduga tidak mendapatkan perawatan medis oleh empat rumah sakit (RS) di Makassar.

    “Saya menegaskan Pak Kadis (Kesehatan Sulsel, Dr Rahmat Latief), kejadian ini tak boleh lagi terjadi di Sulsel. Ini pengalaman buruk dan sekaligus menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua untuk melakukan evaluasi. Saya tidak mau lagi melihat hal ini terjadi ke depan,” kata Syahrul dalam keterangan persnya di RM Wisata Bahari Jl Monginsidi, Sabtu (29/6) tadi malam.

    Mantan Bupati Gowa dua periode ini menyebutkan, kesehatan gratis di Sulsel berjalan dengan baik dan dinikmati sejak 2008 silam. Syahrul juga menyebutkan bahwa atas kejadian ini, dirinya sebagai pimpinan di Sulsel meminta dinas kesehatan untuk meminta rumah sakit memperketat sistem atau mekanisme rujukan pasien.

    “Sehingga kejadian seperti menimpa ananda Revan Adiyaksa tidak terjadi lagi di Sulsel," kata Syahrul. Syahrul juga meminta kepada seluruh stake holder yang menjadi ujung tombak kesehatan gratis untuk lebih mengedepankan sisi kemanusiaan.

    "Saya yakin itu sudah dilakukan, tapi saya ingatkan lagi. Yang jelas, sekali lagi kejadian ini adalah pelajaran berharga dan tak boleh terulang lagi," kata Syahrul. Syahrul didampingi empat kepala RS yang diduga melakukan penolakan perawatan terhadap korban. Mereka yakni Direktur RSUD Daya Andi Iriani, Dir RS Wahidin Sudiro Husodo Prof Abdul Kadir, Wadir RS Ibnu Sina Dr Surya Cege, Dir RS Awal Bross Henny Somba dan Kepala Bidang Pelayanan dan Medis RS Akademis Jaury Yusuf Nurul Kamariah.

    Berdasarkan hasil klarifikasi masing-masing RS terungkap jelas, jika pasien Revan Adiyaksa tidak pernah ditolak dan tetap tertangani di semua RS. Bahkan, ada bukti rekaman CCTV dari RS Wahidin dan rekam medik di masing-masing rumah sakit. "Apa yang terjadi pada Revan, isunya berkembang sedemikian rupa. Tanpa ingin membuat alasan pembenaran saya akan menjadikan ini koreksi ke dalam. Bagaimana penanganan rumah sakit terhadap pasien. Terlepas ada kasus ini benar atau tidak," kata Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) tersebut.

    Atas peristiwa tersebut, Ia orang nomor wahid di Sulsel ini kemudian meminta kepada Kadis Kesehatan Sulsel untuk segera memberikan teguran kepada masing-masing rumah sakit yang diduga menolak pasien itu. Minimal secara tertulis.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved