Demo BBM
Polisi Dituding Bayar Preman Lawan Mahasiswa
Polisi Dituding Bayar Preman Lawan Mahasiswa
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
Demikian uneg-uneg yang disampaikan para pembantu rektor di Kota Makassar saat mengadakan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Burhanuddin Andi, di Mapolda Sulsel, Selasa (18/6/13).
Pembantu Rektor III UIN Alauddin, Muhammad Natsir, mengatakan, orang-orang yang menyerang mahasiswa di depan kampus I UIN Alauddin adalah preman bayaran. “Mereka menyerang mahasiswa, membakar motor, dan merusak ATM di depan kampus,” katanya.
Sementara itu, PR III Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Heri Tahir menilai bentrokan antara mahasiswa UNM dengan warga di depan kampus sudah disusupi preman. Selain itu, UNM juga menyesalkan banyaknya fasilitas kampus yang rusak akibat bentrokan tersebut.
"Demo di depan UNM Gunungsari itu disusupi preman. Ini terbukti dari sekian banyak yang ditangkap Polisi hanya ada beberapa orang saja mengaku mahasiswa UNM. Salah satu yang ditangkap bahkan merupakan warga dari Jl Landak Baru," ungkapnya.
Penilaian lain diungkapkan mantan Ketua Umum PBHI, Syamsuddin Radjab. Ia mengatakan, bentrokan antara mahasiswa dan warga adalah bentuk adu domba dari aparat dan penguasa.
"Penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa tentu ada rasionalisasinya dan nalarnya serta argumentasinya pun ada. Tetapi tudingan bahwa aksi mahasiswa mengganggu masyarakat bahkan masyarakat melawan aksi mahasiswa pasti merupakan opini sesat dan rekayasa aparat dan penguasa," katanya.