Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Bantaeng

Pengamat Politik: Kemenangan Nurdin di Bantaeng Tak Mengerankan

telah diprediksi banyak kalangan sebelum pesta demorasi lima tahunan itu dihelat di Butta Toa.

Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pengamant Komunikasi Politik, Universitas Hasanudddin, Iqbal Sultan menilai kemenangan Nurdin Abdullah-Muhammad Yasin di Pemilukada Bantaeng dengan angka yang fantastis berdasarkan hasil real count bukanlah kejadian yang mengherankan.

Kemenangan Nurdin disebut Iqbal telah diprediksi banyak kalangan sebelum pesta demorasi lima tahunan itu dihelat di Butta Toa.

Iqbal mengatakan, kemenangan Nurdin-Yasin telah menunjukkan proses demokrasi yang sesungguhnya dan sebenarnya. "Inilah demokrasi yang sebenarnya, sesuai keinginan. Kemenengan yang tidak dipaksankan.Bukan pemaksaan dalam artian memobilisir untuk mendorong dan memilih salah satu calon padahal calon itu tidak diketahui kapasitasnya. Prof Nurdin dipilih karena kesadaran masyarakat," ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, kemenangan Nurdin telah memberikan pembelajaran politik bahwa masyarakat lebih menginginkan karya nyata dibandingkan dengan janji-janji politik yang belum tentu direalisasikan."Pak Nurdin melakukan kampanye pada bukan pada saat pemilukada, tapi pada saat memimpin Bantaeng. Sejak memimpin Bantaeng Pak Nurdin langsung bekerja dan itu telah menjadi investasi politik," kata Iqbal.

Selain faktor itu, dia menilai sosok Nurdin juga memiliki visi dan misi yang jelas dalam menata pembangunan. Menurutnya, Nurdin merupakan tipikal pemimpin yang langsung memberi contoh kepada pejabat dan rakyatnya.

"Kedua bahwa Pak Nurdin memiliki visi yang jelas, bisa diaplikasikan kepada masyarakat. Pak Nurdin memimpin dengan hati. Tidak di belakang meja saja, apa yang diinginkan masyarakat dia turun ke rakyatnya. Dia erlibat dalam perencanaan pembangunan, tidak menunggu laporan dari masyarakatnya. Dia tidak memimpin sebagai bos yang kerjanya hanya memerintah," jelasnya.

Dia menambahkan, Nurdin juga bukan merupakan tipikal pemimpin yang ingin menjadi penguasa lalu menumpuk harta."Pak Nurdin bukan pejabat yang ingin memperkaya diri. Tapi dia ingin mensejahterakan rakyatnya," pungkas Iqbal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved