Maret, Kawasan Ekowisata Hadir Di Malino
PT. Malino Highlands sebuah perusahaan yang awalnya bergerak dibidang perkebunan teh
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Muh. Taufik
“Maret nanti kita akan launching. Sebuah kawasan ekowisata baru yang jarang ada, semua akan anda dapatkan disini. Kawasan ramah lingkungan yang nantinya akan menjadi terbesar didunia,”papar Direktur Operasional PT.Malino Highlands, Kusuma Hidayat, Senin (31/12).
Diatas lahan seluas 900 hektare ini rencananya akan dibangun sebuah resort yang saat ini masih dalam penyelesaian. Dimana pada tahap awal hanya sekitar 35 kamar yang disediakan dan semua bernuansa jepang. Juga kafe yang berada sekitar 15 kilo dari gerbang Malino Highlands Resort yang berada diatas puncak. Dari sini pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan hamparan perkebunan teh. Lalu berbagai macam fasilitas permainan, bungee trampolin, teropong bintang, area berkuda,tracking bagi pecinta olahraga offroad, dan mini zoo yang nantinya akan dihiasi ribuan binatang-binatang lokal, seperti kasuari, kus-kus dan segala macam jenis burung.
Tidak ketinggalan dua air terjun I dan II yang berada tidak jauh dari kafe Green Pekeo dan Lounge. Hanya menenmpuh jarak 600 dan 800 meter. Dan meeting room yang bisa menampung tamu hingga 150 orang.
Dan itu semua akan dibangun diatas area 200 hektar,“untuk pertama kamar yang akan kami resmikan sekitar 35 kamar, itu menggunakan konsep jepang. Dan 65-nya lagi menggunakan nuansa adat lokal sini,dalam setahun akan dibangun 100 kamar,”lanjut Kusuma.
Dari 900 hektar itu akan dibagi menjadi dua area, yaitu area 200 dan 700. Pada area 700 nantinya akan dibangun 200 kamar lagi dan juga lokasi air terjun. Kamar termurah dibandrol seharga Rp 1.750.000, menggunakan semua fasilitas kecuali makan pagi. Sedangkan kamar presiden suite seharga Rp 7,5 juta dan hanya tersedia dua saja. Untuk vila eksklusif yang bisa menampung hingga delapan orang, seharga Rp 10 juta.
Pihak pengelola resort PT.Mitora,
masih akan terus membangun hingga 10 tahun kedepan secara bertahap. Dengan nilai investasi yang ditargetkan bisa mencapai 1 triliyun. Rencananya 80 persen karyawan yang akan
dipekerjakan adalah warga sekitar resort.
Bagi yang ingin mengunjungi areal kawasan tersebut, untuk hari-hari biasa pengunjung dikenakan biaya masuk Rp 50 ribu untuk berwisata.(*)