Sumpanglabbu, Pesona Terowongan Batu di Bone
Sumpanglabbu, terowongan batu di Jl Poros Bone-Maros di Pegunungan Kecamatan Bengo
Penulis: Edi Sumardi | Editor: Muh. Taufik

MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM- Sumpanglabbu, terowongan batu di Jl Poros Bone-Maros di Pegunungan Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone. Terowongan ini merupakan peninggalan zaman penjajahan dan dilintasi bagi mereka yang melintas di jalan poros.
Banyak menganggap terowongan tersebut berbau mistis dan ada pula mengunjunginya objek wisata.
Warga dari Makassar atau Maros tujuan Bone, Sulawesi Tenggara maupun sebaliknya kerap singgah di terowongan ini untuk menikmati pemandangan alam pengunungan. Ada pula hanya sekadar beristirahat, maklum di atas terowongan terdapat gazebo.
Pada saat arus balik Idulfitri seperti saat ini, suasana di terowongan tersebut ramai. Banyak warga memilih tempat ini sebab gratis.
Terowongan Sumpanglabbu memiliki tinggi sekitar lima meter, lebar sekitar lima meter, dan panjang sekitar delapan meter. Muatan truk atau bus berukuran besar kerap tersangkut di terowongan ini.
Sumpanglabbu, jika dipenggal menjadi dua kata, sumpang dan labbu. Merupakan bahasa Bugis, bahasa digunakan mayoritas warga Bone, bersuku Bugis.
Suppang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah pintu, sedangkan labbu berarti tepung beras.
Entah siapa menamai daerah sekitar tempat terowongan berada, Sumpanglabbu. Daerah sekitar bukanlah sentra industri tepung beras.
Sumpanglabbu menjadi satu ikon kabupaten berpenduduk 800 ribu jiwa itu. Terowongannya tersohor hingga luar provinsi.(*)