Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo Tolak BBM

Supir Taksi Makassar Susah Capai Setoran

"Sudah satu minggumi ini, sehari kurang Rp 100 ribu," kata Syamsuar Syahrir, supir taksi Putra dengan driver ID 516

Editor: Ridwan Putra
zoom-inlihat foto Supir Taksi Makassar Susah Capai Setoran
tribun-timur/thamzil
Dua supir Putra Taksi Makassar, Syamsuddin (kanan) dan Syamsuar Syahrir, saat ngaso di sebuah warkop menunggau redanya aksi demostrasi mahasiswa Makassar, Selasa (27/3/2012)
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sepekan sudah sopir taksi di Makassar mengeluh. Aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, membuat mereka tak bisa mencapai setoran minimal.
"Sudah satu minggumi ini, sehari kurang Rp 100 ribu," kata Syamsuar Syahrir, supir taksi Putra dengang Driver ID 516.
Keluhan serupa disampaikan
Syamsuddin (dID 976)."Kalau tidak begadang sampai pagi dan bisa dapat sampai Rp 500 ribu," kata supir yang sudah 25 tahun "ngetaksi" di Makassar.
Haeruddin, supir taksi Gowata, juga mengeluh. "Kalau pemerintah tak tegas, saya KS, (utang setoran) terus di kantor," katanya saat di sebuah warung kopi di Jl Landak Baru, Selasa (27/3), untuk menghidri efek kemacetan.
Dari dialog mereka terungkap, di musim demo, pelanggan dan pengguna taksi tak mau ambil risiko. Order by phone dari pool operator di kantor, juga sepi.
"Di radio comm, hanya informasi macet dari operator," katanya.
Ada juga penumpang yang nego minta tak pakai agro. "Lebih banyak pegawai kantoran di pagi hari, dan jemputan setelah magrib," kata Wahyu dari Metro Taksi.
Di Makassar, hingga awal Januari 2012, ada sekitar 5100 unit taksi. Semuanya dioperasikan oleh delapan operator taksi.
Masing-masing: Bosowa Taksi, Lima Muda, Putra Taksi, Gowata, Taksi Bandara, Metro Taksi, Bintang dan Mamminasata.
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved