Partai Politik
Kader Golkar Tidak Boleh Hadiri Pelantikan Nasdem?
Kader Golkar Tidak Boleh Hadiri Pelantikan Nasdem?
"Pesan singkat gelap yang menyebut saya memakai atribut Partai Demokrat di Enrekang adalah fitnah politik," tutur Rahman Pina kepada tribun-timur.com, Rabu (22/6/2011).
Ia mengatakan, tidak pernah menggunakan atribut partai lain di Enrekang. Namun ia mengakui kalau setiap akhir pekan ia ke Enrekang menemui ibunya yang sudah tua.
"Ini sudah kegiatan rutin saya setelah kegiatan rapat-rapat di DPRD Makassar. Saya kadang pergi sendiri, juga biasa mengikutsertakan anak anak saya. Hanya kebetulan, ketika Pak Ilham Arief Sirajuddin ke Enrekang saya ada di sana dan mendapat undangan dari Ketua Nasional Demokrat Enrekang agar hadir di pelantikan itu," kata Rahman Pina.
Sebagai orang Enrkang, Rahman Pina mengatakan sangat menghormati undangan. Apalagi, menurutnya, yang mengundang adalah keluarganya dan ia yakin tidak ada unsur politik dalam pelantikan itu.
"Masak sih hadir di pelantikan acara Nasional Demokrat tidak boleh? Apalagi bukan cuma saya, banyak tokoh masyarakat, tokoh pemuda lain yang juga hadir saat itu, dari lintas organisasi dan lintas partai, karena memang bukan kegiatan partai politik," kata Rahman.
Ia menambahkan, Wakil Bupati Enrekang, pimpinan dan sebagian anggota DPRD Enrekang juga hadir. Jadi ini bukan kegiatan politik, apalagi terkait dukung mendukung pemilihan gubernur ataupun pemilihan bupati Enrekang?
Rahman berharap agar Golkar, mengusut tuntas pesan singkat gelap yang menyudutkan dirinya tersebut. "Saya mohon kepada Golkar agar menangkap penyebar SMS gelap itu," kata Rahman.
Ketua DPD II Golkar Makassar, Supomo Guntur, Selasa kemarin telah mengeluarkan ancaman teguran kepada Rahman Pina yang diduga telah menyebarkan baliho di Kabupaten Enrekang dengan berlatar belakang Partai Demokrat. Rahman disebut-sebut akan maju di Pemilihan Bupati Enrekang mendatang. (*/tribun-timur.com)