Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran di Sungai Tallo Makin Mengkhawatirkan

Pencemaran di Sungai Tallo Makin Mengkhawatirkan

Editor: Muh. Irham
zoom-inlihat foto Pencemaran di Sungai Tallo Makin Mengkhawatirkan
Sungai Tallo
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM  - Akademisi Universitas Islam Makassar prihatin dengan kondisi bantaran aliran sungai Tallo yang semakin memprihatinkan akibat pencemaran lingkungan dan kurangnya perhatian pemerintah daerah melakukan pembenahan di kawasan itu.
     
Akademisi asal Universitas Islam Makassar, Azhar A. Mattone, menjelaskan, bantaran sungai Tallo yang selama ini menjadi sumber pendapatan warga yang bermukim di 15 kelurahan yang terdapat di sekitar aliran sungai Tallo butuh perhatian khusus dari pihak terkait lainnya.
        
"Lakkang ini merupakan jantung ekologi Makassar. Pembuangan air hingga limbah industri semuanya melintas di kawasan delta itu. Pembenahan sungai Tallo tidak cukup ditangani satu dinas saja, tetapi membutuhkan keterlibatan semua unit kerja lainnya," ucap dia.  
     
Aktifis konservasi lingkungan Makassar ini menilai, integrasi berbagai sektor mulai dari Dinas Perhubungan, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan beberapa unit kerja lainnya sangat dibutuhkan untuk melakukan pembenahan di bantaran sungai Tallo yang semakin memprihatinkan saat ini.
     
"Hal-hal inilah yang perlu menjadi perhatian semua pihak, bagaimana menjaga konservasi perairan di kawasan Lakkang yang berbasis sumber daya alam dan lingkungan," kata dia.
     
Dia menjelaskan, jika kawasan Lakkang terpenuhi ruang terbuka hijau atau vegetasi yang cukup, maka dapat diprediksi vegetasi dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yang berasal dari polusi aktifitas enam industri di kawasan industri Makassar (KIMA).
     
Apalagi, lanjut dia bantaran sungai Tallo yang sangat berdekatan dengan industri-industri dan pusat kota yang cukup besar memproduksi CO2 dan limbah cair. Sehingga fungsi Lakkang sebagai jantung ekologi kota diharapkan bisa menyerap polusi kota besar dan merubah CO2 menjadi oksigen.
     
Dia meminta, DPRD kota Makassar bisa mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar melakukan pertemuan dengan unit kerja yang berhubungan dengan pembenahan bantaran sungai Tallo sekaligus menindaklanjuti keluhan warga terkait pencemaran limbah cair di kawasan tersebut.
     
DPRD Kota Makassar telah menyikapi dugaan pencemaran air sungai Tallo yang dilakukan enam perusahaan dengan melakukan kunjungan kerja dan minta keterangan langsung dari warga dalam waktu dekat.
     
"Dalam waktu dekat ini DPRD Makassar akan turun ke lapangan mengecek langsung di warga apakah pencemaran itu merugikan masyarakat serta melihat kondisi air sungai yang terindikasi tercemar," kata Amar Busthanul, anggota Komisi C Bidang Pembangunan.
     
Enam perusahaan tersebut seperti, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tallo, PT IA, PT SWT, PT MT, PT KTC,dan Rumah Sakit Umum Ibnu Sina.
     
Menurutnya, tim sudah dibentuk dan beberapa tenaga ahli akan diturunkan, termasuk penggunaan alat pendeteksi zat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diduga dilepaskan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo tanpa melalui proses pengolahan.
     
"Tim sudah dibentuk dan dalam waktu dekat ini sudah rampung, termasuk tanaga ahli akan diturunkan untuk mengecek sejauh mana pencemaran yang ditimbulkan enam perusahaan itu," kata legislator asal Gerindra itu. (*)
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved