Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BENTROKAN

7 Orang Tewas, Lokasi Bentrok Mencekam

7 Orang Tewas, Lokasi Bentrok Mencekam

KAYUAGUNG, TRIBUN-TIMUR.COM - Suasana di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan hingga menjelang Sabtu (23/4/2011) dini hari masih mencekam.

Itu menyusul terjadinya bentrokan antara warga dengan karyawan perusahaan perkebunan PT Sumber Wangi Alam (SWA) yang menewaskan dua warga dan lima orang satpam.

Korban tewas dari warga Sungai Sodong yakni, Indra Syafei (18) dan Matchan (21). Sedangkan lima karyawan perusahaan yang tewas adalah Hambali, Sabar, Halis, Abdi serta Agus.

Dua korban terakhir dibunuh secara keji. Bentrok ini dipicu kemarahan warga terhadap pihak perusahaan yang lebih dulu menghabisi dua orang warga, dan dianggap juga secara keji.

Pengamatan Sriwijaya Post di Desa Sungai Sodong, warga sempat dihalangi oleh petugas untuk melintas dari jalur darat. Tetapi, warga berdatangan dari jalur sungai.

Warga terlihat bersiap-siap dengan senjata tajam dan pedang di tangan maupun terselip di pinggang. Tidak hanya itu, warga juga menyimpan senjata tajam di pinggiran hutan untuk mengantisipasi serangan dari pihak perusahaan yang mengerahkan para preman bayaran.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Menurut versi orangtua korban, Ahmat Tutul, "Kejadiannya berawal anak saya ini hendak membeli sesuatu ke desa tetangga. Belum sempat membeli, motor anak saya dihadang preman perusahaan dan terjadilah perkelahian dan akhirnya anak dan keponakan saya tewas dibunuh," kata Ahmad.

Warga yang mengetahuinya memberi kabar warga lain dan akhirnya warga berkumpul dan membawa kedua korban pulang. "Saya tidak tahu lagi selanjutnya," kata Ahmad.

Sementara, di lokasi perusahaan, tidak terlihat seorang pun di mess yang sebelumnya diobrak-abrik warga.

Mess yang kosong itu kini dijaga Satuan Brigade Mobil Polda Sumsel yang dipimpin Kepala Detasemen A, Komisaris M Rendra Salipu. Dari puluhan pintu rumah karyawan perusahaan tadi, semuanya dirusak dan hancur. Hanya satu bangunan yang masih kokoh, yakni masjid.

"Semua rumah dan kendaraan di sini dirusak warga. Ada yang lebih menyedihkan lagi, ada anak berusia dua tahun menangis melihat orangtuanya sudah simbah darah di depan teras rumah dari pukul 14.00 hingga pukul 09.00 pagi," kata seorang polisi yang minta namanya tidak disebutkan.

Ahirnya, lima jenazah berhasil dievakuasi petugas dan dibawa ke RSUD Kayuagung untuk diotopsi.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved