Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ahmadiyah

Dialog dengan Ahmadiyah Kembali Digelar

Dialog dengan Ahmadiyah Kembali Digelar

Editor: Muh. Irham
zoom-inlihat foto Dialog dengan Ahmadiyah Kembali Digelar
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Warga muslim non-Ahmadiyah di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memberi tanda bertuliskan Muslim Al-Huda Umat Nabi Muhammad SAW di depan rumah mereka untuk menghindari pengrusakan oleh warga muslim non-Ahmadiyah, Jumat (30/7/2010).

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM — Menteri Agama Suryadharma Ali memastikan dialog nasional antara ormas dan unsur-unsur Islam dengan Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) akan kembali digelar pekan depan pada Senin (28/3/2011) dan Selasa (29/3/2011).

Dialog ini kembali dilakukan lantaran pada pertemuan sebelumnya pada Rabu (23/3/2011) lalu, perwakilan JAI tidak bersedia hadir. "Dijadwalkan lagi tanggal 28 dan 29," kata SDA, sapaan akrab Suryadharma, Sabtu (26/3/2011), di sela-sela acara Muswil PPP Provinsi DKI Jakarta di Twin Plaza Hotel, Jakarta.

Ia melanjutkan, seusai pertemuan itu dilakukan, kesimpulan tentang kehadiran Ahmadiyah di Indonesia bisa dicapai. SDA mengaku kecewa akan ketidakhadiran JAI pada dialog sebelumnya.

Menurutnya, dialog yang dihadiri berbagai elemen masyarakat seperti JAI, Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), Maarif Institute, Wahid Institute, dan Setara Institute itu seharusnya bisa menjadi dialog yang mengakomodasi semua pandangan. Akan tetapi, tanpa kehadiran JAI, tentu dialog tersebut masih belum mencapai kesimpulan.

"Kami menyesalkan ketidakhadiran Ahmdiyah dalam dialog nasional, sangat disesalkan," ujarnya.

Menurut Juru Bicara JAI Zafrullah Ahmad Pontoh, pihaknya memutuskan tidak hadir lantaran Menteri Agama tidak netral karena sempat berniat membubarkan Ahmadiyah. Zafrullah pun meminta dialog dilangsungkan secara terbuka agar masyarakat bisa melihat dan tidak keliru lagi memaknai Ahmadiyah. Padahal, Kementerian Agama ingin menggelar dialog tersebut secara tertutup.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved