Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngaji On The Street Kini Hadir di Car Free Day Gowa

Hal itulah yang digalakkan oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Gowa Mengaji. Dengan berbekal tenda, karpet, meja belajar.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
Ari Maryadi/Tribungowa.com
Pantauan suasana belajar pada Stand Ngaji On The Street di kawasan Car Free Day Gowa, Jl Tumanurung, Sungguminasa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Belajar mengaji kini tak hanya bisa dilakukan dalam ruang kelas tertutup atau di masjid-masjid tetapi juga bisa dilakukan di tepi jalan.

Hal itulah yang digalakkan oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Gowa Mengaji. Dengan berbekal tenda, karpet, meja belajar, dan Al-Qur'an, komunitas ini hadir memberi wadah belajar bagi masyarakat Kabupaten Gowa.

Kasubag Protokol Bone Prediksi PSM Bermain Seri

Prediksi Susunan Pemain PSIS vs Persib Bandung & Link Live Streaming Vidio Premier dan Indosiar

Kantor Inspektorat Tana Toraja Dibobol Maling, Brankas dan Uang Rp 45 Juta Hilang

NH Hampir Pasti Pimpin Golkar Sulsel Kembali, SC Tetap Jalankan Mekanisme Musda

Penetapan Caleg Terpilih DPRD Luwu Timur Tunggu Hasil MK

Mereka membuka ruang belajar bacaan Al-Qur'an di kawasan Car Free Day Gowa, Jl Tumanurung, Kota Sungguminasa, Minggu (21/7/2019) pagi. Namanya "Ngaji On The Street".

"Kami mengadakan program ini sekali sepekan. Sasarannya mencari orang-orang yang mau belajar mengaji lalu kita ajarkan," kata Asnawi selaku salah satu pengajar kepada Tribun, Minggu (21/7/2019).

Ngaji On The Street ini mengusung tema "Sehatkan Jasmani dengan Olahrara, Sehatkan Rohani dengan Al-Quran". Puluhan anak-anak hingga orang dewasa pun datang untuk belajar. Mereka tampak antusias meski hanya duduk berlesehan.

Peserta pun tidak dipungut biaya. Masyarakat yang ingin belajar cukup datang membawa diri lalu belajar. "Ngaji On The Street ini gratis," imbuh Asnawi.

Ngaji On The Street ini juga menyampaikan sejumlah slogan dan pesan-pesan kepada pengunjung Car Free Day yang melintas.

"Ya Akhi, jangan bangga jika dirimu ganteng dan gaul tetapi membedakan huruf Al-Qur'an saja kau tak mampu," tulis penyelenggara dalam stand Ngaji ini.

Galakkan Budaya Mengaji

Bagi Asnawi Syam, mengajak dan mengajarkan ilmu Al-Quran adalah panggilan jiwa. Ia dan teman-temannya mencoba hadir untuk berbagi kebaikan.

Asnawi menuturkan, ide Ngaji On The Street ini digagas oleh Halaqoh Tarbiyah, Kelompok Kajian Islam Abu Yusuf Al Qodhi. Ia menilai, banyak masyarakat yang dulu pernah mengaji namun kini telah lupa bahkan buta bacaan.

"Jadi saatnya kita ini melakukan kebaikan, mengajak dan mengajari orang mengaji kembali," kata Asnawi.

Hasilnya, sebanyak 20 orang datang menyambangi stand ini untuk belajar. Padahal Ngaji On The Street ini baru pertama kali dibuka hari ini. Progam ini pun akan terus dibuka dan hadir bagi masyarakat setiap pekannya.

"Jadi yang singgah itu tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang tua," imbuhnya.

Program Ngaji On The Street ini memiliki personel yang berjumlah delapan orang. Pihaknya menargetkan paling sedikit 20 kali pertemuan, peserta sudah bisa fasih membaca Al-Qur'an kembali.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved