Terungkap! Danny Pomanto-Deng Ical Beda Konsep Soal Kota Dunia
"Kalau mau dibilang kota dunia bukan soal gedung-gedung tinggi. Saya kalau jadi wali kota tidak pernah berfikir untuk fisik, karena swasta akan datang
Penulis: Abdul Azis | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI (Deng Ical), mengaku tidak pernah memikirkan membangun gedung-gedung tinggi di Kota Makassar, jika menggunakan uang negara.
"Kalau mau dibilang kota dunia bukan soal gedung-gedung tinggi. Saya kalau jadi wali kota tidak pernah berfikir untuk fisik, karena swasta akan datang sendiri," kata Deng Ical dalam dialog publik 'Meneropong Makassar 2020' di Aula Fisip Unismuh, Lantai 5, Gedung Iqra, Jl Sulatan Alauddin, Makassar, Rabu (17/7/2019).
Pasangan mantan Wali Kota Makassar Mohammad Ramadhan 'Danny' Pomanto itu mencontohkan, Tol Pettarani Makassar yang proses pekerjaannya masih berlangsung, dan diperkirakan rampung tahun ini.
"Itu tol Pettarani swasta yang punya, dan pemerintah hanya memberikan izin. Kenapa kemudian boleh ada izin baru membangun, itu supaya tertata dengan rapi," kata Deng Ical.
TRIBUNWIKI: Sempat Dikabarkan Meninggal Namun Ternyata Hoaks, Berikut Profil Deddy Dhuku
SEDANG BERLANGSUNG, 3 Link Live Streaming Indosiar PSM vs Persebaya di Vidio Premier, EWAKO!
Berikut Susunan Pemain PSM vs Persebaya, Bayu Gatra Starter, Ferdinand Cadangan
SEDANG BERLANGSUNG LINK LIVE STREAMING INDOSIAR, Video.com: PSM Makassar vs Persebaya Surabaya
"Nanti kalau Deng Ical wali kota, tidak ada boleh membangun kalau tidak ada kepastian fasum fasos, kedua drainase harus terkoneksi, jalanannya sudah bagus, pohon-pohonnya sudah tumbuh. barul kita berikan izin membangun," tegas Deng Ical.
Deng Ical memastikan, tidak memberikan izin kepada pengembang yang belum memenuhi syarat itu. Terutama terkait koneksi drainasenya.
"Kenapa? Karena banjir pasti terjadi, jadi harus terkoneksi dengan drainasenya dulu baru diberikan izin," katanya.
Dalam dialog itu, Deng Ical juga menitipkan amanah kepada mahasiswa peserta dialog, untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dan potensi dirinya, untuk dapat bermanfaat bagi orang banyak. Terutama dirinya sendiri.
"Setiap manusia punya kesempatan untuk berkarya, bermanfaat bagi orang banyak, sesuai dengan potensi diri yang dimilikinya," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Dunia menginpirasi dirinya, lantaran Makassar pernah menjadi salah satu dari empat kota terpenting di Asia.
"Makassar pernah menorehkan sejarah peradaban sebagai kota niaga terkemuka. Makassar menjadi salah bandar perniagaan terbesar di Asia Tenggara. Selain Kota Malaka, Batavia dan Ayyuthya di India," ujar Ramdhan Senin (25/1/2016).
Danny Pomanto sapaan Mohammad Ramdhan menambahkan, pedagang dari daratan Eropa hingga Jazirah Timur Tengah, pernah melakukan perdagangan, distribusi barang dan jasa di Bandar Makassar.
"Berbagai jenis dagangan pun menjadi komoditi unggulan di masa itu. Kota Makassar tumbuh sebagai kota vital bagi masyarakat Internasional. Inilah alasan mengapa Ranperda Kota Dunia sangat penting," ungkapnya.
Arsitek perancang desain TPA Antang ini mengatakan, sementara untuk Ranperda Pengelolaan Air Tanah itu, lebih kepada penyelenggaraan konservasi air. Ini dilakukan untuk mewujudkan kelestarian dan manfaat air tanah yang berkelanjutan.
"Ranperda pengelolaan air tanah, sangat penting karena laju pertumbuhan penduduk semakin tinggi. Jika hal ini tidak diantisipasi maka bisa menimbulkan masalah yang dapat merugikan," jelasnya.