Hal itu terlihat kala penentuan wakil ketua DPRD Sulsel dan Kota Makassar pada Pileg 2014 lalu.
Keputusan DPP Partai Nasdem menunjuk Indira Mulyasari Paramastuti menjadi wakil ketua menjadi kejutan.
Saat itu, Indira adalah pendatang baru di DPRD kota Makassar. Tak ada latar belakang organisasi "top" dan aktivis dari ibu tiga anak itu.
Saat itu, ia terlacak sebagai aktif di Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan purna paskibraka Kota Makassar.
Tapi, dia mampu mengalahkan Rudianto Lallo yang notabene sebagai mantan aktivis Universitas Hasanuddin dan Mario David, salah satu deklarator Ormas Nasional Demokrat, cikal bakal Partai Nasdem.
Selain itu, Mario juga adalah aktivis
HIPMI dan KNPI Makassar (2012-2016).
Saat ini, Rudianto punya jabatan lebih tinggi dari Irwan dan Mario. Rudianto adalah wakil ketua DPW Partai Nasdem Sulsel sekaligus wakil ketua DPRD Makassar.
Irwan dan Mario pengurus teras DPD Partai Nasdem Makassar.
Apakah faktor posisi menentukan atau kembali lagi DPP Nasdem membuat keputusan mengejutkan di DPRD Makassar?
Di sisi lain, Andi Rachmatika Dewi merebut kursi wakil ketua DPRD Sulsel.
Ia menyingkirkan para mantan aktivis sekelas Syaharuddin Alrif dan Arum Spink.
Syahar kala itu masih menjabat sebagai ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel. Ia juga adalah aktivis di HIPMI. Sementara itu, Arum Spink adalah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Padahal, Arum Spink menjabat sebagai sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel. Cicu, sapaan akrab Andi Rachmatika Dewi adalah ketua DPD Partai Nasdem Makassar.
Jabatan Arum lebih tinggi dari Cicu kala itu.
Saat ini, Syahar punya jabatan lebih tinggi atas Cicu. Ia menjabat sebagai wakil ketua DPRD Sulsel, menggantikan Cicu saat maju pada Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar 2018.
Apakah Syahar mampu mempertahankan rekomendasi sebagai wakil ketua DPRD Sulsel atau Cicu bakal kembali mengalahkan sekretaris Partai Nasdem Sulsel untuk kali kedua?
Nasdem mendapatkan wakil ketua I di DRPD Sulsel.
Sementara itu, Nasdem meraih kursi ketua DPRD di Kota Makassar, Pangkep, Barru, Sidrap dan Toraja Utara. (*)