Penyuluh di Luwu Utara Diminta Kuasai Simluhtan dan Cyber Extension di Era Pertanian 4.0
Alauddin menuturkan, penguasaan teknologi dan informasi oleh pelaku utama di sektor pertanian, khususnya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) merupakan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Penyuluh pertanian di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dituntut menguasai Sistem Penyuluhan Pertanian atau Simluhtan dan Cyber Extension di Era Pertanian 4.0.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Luwu Utara, Alauddin Sukri.
6 Laga Persib Bandung Tak Menang: Robert Rene Alberts Ingin Datangkan Pemain Baru, Siapa Incarannya?
Bergaya Klasik-Modern, Kedai Kopi Makkarezzo juga Dilengkapi Barbershop
Alauddin menuturkan, penguasaan teknologi dan informasi oleh pelaku utama di sektor pertanian, khususnya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) merupakan sebuah kewajiban.
Hal ini mengingat perkembangan teknologi dan informasi begitu massif di era sekarang dan menuntut seseorang untuk terus mengikuti perkembangan zaman.
Salah satu yang dilakukan adalah menggelar pelatihan Silmuhtan dan Cyber Extension.
"Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM PPL kita," kata Alauddin, Kamis (11/7/2019).
Alauddin menyebutkan, ada 15 PPL yang dilatih sebagai admin Simluhtan, sekaligus sebagai Cyber Extension.
"Jadi masing-masing BPP kecamatan ada satu PPL yang menjadi admin," terangnya.
Ia berharap, melalui pelatihan tersebut, para PPL mampu menguasai informasi dan teknologi.
"Ini semua dalam rangka menjemput penyuluhan Era Pertanian 4.0," imbuhnya.
Lebih jauh Alauddin mengatakan, dengan pelatihan Simluhtan dan Cyber Extension, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja penyuluh dan penyelenggaraan penyuluhan.

"Kita ingin penyuluh di Luwu Utara mampu menghadirkan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD.
Admin nantinya bertugas melakukan penginputan data petani dan kelembagaan petani, seperti kelompok tani dan gapoktan, termasuk menginput RDKK poktan.
Sementara untuk Cyber Extension, diharapkan PPL memasukkan materi-materi penyuluhan yang sifatnya lokalita. (*)
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Klik Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: