Setelah 17 Tahun Mimpi Direktur e-School Pinrang ke Jepang, Akhirnya Terwujud
Hijriah mengatakan, mimpi yang sejak 17 tahun lalu didamkan itu akhirnya terwujud berkat sekolah yang dirintisnya (e-School).
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Direktur e-School Pinrang Hijriah Syam (32) akhirnya berhasil mewujudkan cita-citanya ke Jepang.
Ia berangkat bersama sejumlah pejuang pendidikan yang ada di Indonesia, belum lama ini.
Bupati Mamuju Juarai Tournamen Tenis Lapangan HUT Bhayangkara
Pakar IPB: Memproduksi dan Edarkan Benih Padi IF8 di Aceh Harus Sesuai Aturan
Hijriah mengatakan, mimpi yang sejak 17 tahun lalu didamkan itu akhirnya terwujud berkat sekolah yang dirintisnya (e-School).
"Saya tertarik ke Jepang sejak masih SMA. Akhirnya, terwujud setelah melalui proses panjang membentuk e-School," kata Hijriah kepada TribunPinrang.com, Minggu (30/6/2019).
Ia pun menceritakan, alasan keteratrikannya berangkat ke Jepang.
Kala itu, ia diceritakan oleh gurunya sebuah kisah tentang Kaisar Meiji yang bertanya kepada Perdana Menterinya sesaat setelah bencana Bom Hiroshima dan Nagasaki meletus pada Agustus 1945.
Saat itu, Kaisar Meiji sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan di Jepang, tidak bertanya tentang berapa tentara yang masih hidup, berapa harta kekayaan negara yang masih tersisa, atau berapa istana yang masih berdiri kokoh.
"Tapi, beliau bertanya berapa guru yang masih hidup. Dari situ saya belajar, betapa Jepang menghargai seorang guru, sehingga Jepang mencapai kejayaan pada hari ini," kisah Hijriah.
Perempuan kelahiran Pinrang, 16 Oktober 1986 ini menambahkan, dari kisah itu pula dirinya terinspirasi membangun peradaban bangsa dengan menjadi seorang guru.

"Itu pulalah yang mendasari saya ingin belajar ke Jepang untuk mewujudkan peradaban bangsa Indonesia," jelasnya.
Soal semangat kebangkitan pendidikan, lanjut Hijriah, Indonesia patut belajar kepada Jepang.
Pasalnya, momentum kehancuran Jepang yang luluh lantah oleh bom, bersamaan dengan pendeklarasian kemerdekaan Indonesia.
Tapi Jepang berhasil bangkit lebih dahulu dan menjadi negara maju yang diakui di dunia.
"Semua itu karena pendidikan di Jepang yang benar-benar diperhatikan," pungkas perempuan yang akrab disapa Bunda Hajar ini.
(TribunPinrang.com)
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, @herysyahrullah
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: