Jalan Terputus Pasca Longsor, Warga Dua Desa di Enrekang Kesulitan Angkut Hasil Pertanian
Bencana longsor yang menimpa tiga desa yakni Tallu Bamba, Buttu Batu dan Temban, Kecamatan Enrekang sudah dua pekan berlalu.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Ansar
azis albar/tribunenrekang.com
Jembatan darurat terbuat dari pohon kelapa dibangun warga dan BPBD sebagai penghubung jalan yang amblas di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang.
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Bencana longsor yang menimpa tiga desa yakni Tallu Bamba, Buttu Batu dan Temban, Kecamatan Enrekang sudah dua pekan berlalu.
Namun, dampakmya masih dirasakan oleh warga di tiga desa tersebut hingga saat ini.
Pasalnya, akses jalan penghubung utama di tiga desa tersebut masih terputus akibat amblasnya badan jalan di satu titik di Desa Buttu Batu.
Meski tim BPBD bersama warga beberapa waktu lalu telah membuat jembatan darurat yang terbuat dari pohon kelapa agar bisa dilintasi oleh warga.
Namun, dampakmya masih dirasakan oleh warga di tiga desa tersebut hingga saat ini.
Pasalnya, akses jalan penghubung utama di tiga desa tersebut masih terputus akibat amblasnya badan jalan di satu titik di Desa Buttu Batu.
Meski tim BPBD bersama warga beberapa waktu lalu telah membuat jembatan darurat yang terbuat dari pohon kelapa agar bisa dilintasi oleh warga.
Ingin Perbanyak Teman dan Perluas Wawasan Jadi Alasan Peserta Ikut Putera Puteri Indonesia 2019
TRIBUNWIKI: Dedy Abrar Hamsir, Caleg Muda Terpilih Pada Pileg 2019
Namun, jembatan darurat itu hanya bisa dilalui oleh para pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Sehingga membuat warga di tiga desa kesulitan dalam pengangkutan dan distribusi hasil pertanian mereka.
"Sampai saat ini mobil tak bisa melintas, sementara hasil panen harus diangkut pakai mobil, jadi kami sulit untuk angkut panen jagung kita," kata Kepala Desa Tallu Bamba, Abd Mu'min kepada TribunEnrekang.com, Kamis (27/6/2019) sore.
Mu'min khawatir hasil panen warganya tak dapat dipasarkan lantaran tak ada akses dalam pengankutan.
Hal itu tentu dapat membuat warganya yang mayoritas adalah petani merugi dan tak dapat menghidupi keluarganya.
"Ini sebenarnya statusnya sudah sangat darurat, butuh penanganan secepatnnya. Karena distribusi pertanian kami terkendala. Nanti tak ada pedagang yang mau beli karena sulit akses pengangkutannya," ujarnya.
Yuk ke Acara Jalan Santai Community Masale di Boulevard, Ada Doorprize
Bandingkan, ini Pencapaian Persib Saat Dilatih Robert Alberts dan Mario Gomez di Awal Musim Liga 1
Tak hanya pengakutan hasil pertanian, Mu'min juga mengaku kesulitan melakukan pelaksanaan pengerjaan pembangunan di desa sebab pengakutan material juga terhambat.
Olehnya itu, Ia berharap, ada langkah taktis dari pemerintah maupun pihak terkait untuk segera memperbaiki jalan amblas dengan mendirikan jembatan permanen di akses yang terputus.
(tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow IG resmi Tribun Timur:
Berita Terkait