Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUNWIKI

TRIBUNWIKI: Terpilih Kembali di DPRD Sulsel, Ini Profil Arum Spink, Pernah Jadi Penyiar Radio

Sabri menyebut Arum Spink sebagai politisi langka karena memiliki kemampuan menulis dan bertutur.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Dok Arum Spink
Arum Spink 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  "Arum Spink itu politikus unik. Kalau diumpamakan produk tekhnologi, maka dia itu termasuk limited edition (Produk edisi terbatas).

Tak banyak yang bisa menyamainya. Ia seorang anggota DPRD, ia juga seorang da'i, penulis dan juga motivator," kata Ustad Azis Kahar Muzakkar dalam sebuah kesempatan dialog bersama pemuda di Warkop Cappo' jalan Sulthan Alauddin Makassar beberapa waktu yang lalu.

Senada, akademisi UIN Alauddin Makassar, Dr Moh Sabri AR, juga mengungkap penilaian.

Sabri menyebut Arum Spink sebagai politisi langka karena memiliki kemampuan menulis dan bertutur.

Baca: Hak Angket Tetap Jalan Pasca Pertemuan Sekda dan Pimpinan DPRD Sulsel

Baca: TRIBUNWIKI: Oppo di DPRD Sulsel, Ini Data Diri Edward Horas

Baca: Sekolah di Amerika, Ini Profil Anggota DPRD Sulsel Terpilih Andre Prasetyo Tanta

Begitulah ragam penilaian tokoh masyarakat kepada putra kelahiran Bulukumba 25 Januari 1978 ini selama berkiprah di DPRD Provinsi Sulsel periode 2014-2019 dari Partai Nasdem.

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 lalu, Arum meraih suara sebanyak 12.222.

Sementara itu, pada Pileg 2019 meraih suara sebanyak 16.342.

Sosok yang dikenal ramah dan santun ini mewakili Dapil V DPRD Sulsel meliputi Kabupaten Bulukumba dan Sinjai pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Pipink, begitu ia akrab disapa, sejak mahasiswa telah menjadi penyiar radio di Radio Rewako FM Kabupaten Gowa.

Tak hanya itu, ia juga mendapat kepercayaan menjadi pengelolah Tabloid Swara Mahatidana Pemuda Pancasila Sulsel dengan posisi pemimpin redaksi.

Di Tahun 2003, saat berstatus mahasiswa, ia terpilih secara meyakinkan sebagai anggota KPUD Bulukumba termuda kala itu.

Ia sukses menyisihkan sejumlah peserta yang lebih senior. Di KPUD, karirnya berlanjut hingga dua periode dan menjabat sebagai ketua KPUD Bulukumba.

Meski menjabat sebagai komisioner, Pipink juga pernah tercatat sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi di Bulukumba. Kapasitas intelektual yang dimilikinya membuat sejumlah pimpinan perguruan tinggi saat itu "mengundangnya" sebagai dosen dengan sejumlah mata kuliah yang berbeda-beda.

"Saya terima permintaan mereka menjadi dosen bukan bukan hanya soal honor semata, tapi begitulah cara saya merawat intelektualitas. Bukankah mengajar adalah cara belajar yang paling baik?" katanya.

Tak berhenti di situ. Pipink juga dikenal luas di masyarakat Bulukumba sebagai da'i.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved