Spam Sebut Makassar Terancam Tidak Dapat Air Bersih, Ini Kata BMKG
"Sekarang ada beberapa kecamatan yang sudah dapatkan dampak itu," ungkap ketua Spam Kota Makassar, Husni Mubarak (44) kepada wartawan
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Sarana Penyediaan Air Minum (Spam) Kota Makassar menyebutkan, kini Makassar terancam tidak dapat air bersih.
"Sekarang ada beberapa kecamatan yang sudah dapatkan dampak itu," ungkap ketua Spam Kota Makassar, Husni Mubarak (44) kepada wartawan, Sabtu (18/5/2019) sore.
Beberapa Kecamatan yang disebut Husni, diantaranya ialah Kecamatan Biringkanaya di Paccerakang, Kapasa dan Daya, Tallo, Manggala di Antang, Tamalanrea di BTP.
Buka Puasa Bareng Sukriansyah, Wagub Sulsel Curhat Tentang Ini
Polisi Razia Miras di Bontomarannu Gowa, Pemilik Ikut Ditangkap
Seperti di Kecamatan Biringkanaya, ada sekitar 300 jiwa tidak mendapat air bersih dengan baik. Bahkan, pada umumnya di Makassar baru 60 persen yang terlayani.
"Ini menjadi tanggungjawab pemerintah pusat maupun daerah, karena sumber air bersih merupakan kebutuhan utama orang agar bisa lanjutkan hidup," jelas Husni.
Bahkan kata Husni, selama dia menjabat sebagai ketua di Spam Makassar dalam 3 tahun terakhir. Dia menerima pengaduan masyarakat soal pelayanan dari PDAM.
Pelayanan yang kurang maksimal seperti, pelayanan air bersih yang digilir dua hari sekali untuk aliran air, bahkan ada aduan masyarakat yang tidak penah dapat air.
Dewan Masjid Indonesia Gelar Isyef Ramadan Khatam Fest, Menpan Harap Ini
"Seperti kecamatan Biringkanaya itu, ada pipa PDAM tapi tidak ada air yang mengalir ke masyarakat, kondisi ini juga terjadi di Antang sebagiannya," ujar Husni Mubarak.
Menurut SPAM, seharusnya setiap orang mendapatkan pasokan air lima liter sehari. Mulai dari makan dan minum, mandi dan bahkan mencuci. Tapi, hal ini terancam.
Ditambah lagi, pasukan air tanah tahun ini dinilai berkurang. Karena intensitas hujan Sulsel terutama di Makassar tidak merata. Bahkan, musim kemarau memperparah.
Bersyukur kata Husni, 123 Penyedia Air dan Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang terbagi di 15 Kecamatan, dari 63 Perumahan yang ada Pamsimas.
"Tapi menurut kami tidak ada keseriusan dari pemerintah kota, bahkan pemerintah seperti setengah hati untuk layanan secara maksimal soal air bersih," tambah Husni.
Sementara itu, soal penyediaan air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar. Dianggap bisa terancam saat musim Kemarau mulai dari bulan Mei ini.
Tahan Laju Inflasi Jelang Idulfitri, BI Sulsel Kumpulkan Mubaligh di Kantornya
Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Siswanto mengatakan, musim kemarau tahun 2019 ini mulai tercatat sejam Mei, dan akan berlangsung sampai November.
"Awal Mei data menunjukkan curah hujan kurang dari 50 milimeter, mengindikasikan kita sudah masuk musim kemarau dan ini sampai November nanti," jelas Siswanto.
Hal ini diperparah lagi setelah tim BMKG Wilayah IV Kota Makassar memperkirakan, cuaca atau suhu saat proses kemarau ini akan menyentuh angka 35 derajat.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: