Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kubu Prabowo Klaim Menang Pilpres 54,24% dari Data 54,91%, Charta Politika Ungkap 3 Hal Kejanggalan

Kubu Prabowo Klaim Menang Pilpres 54,24% dari Data 54,91%, Charta Politika Ungkap 3 Hal Kejanggalan

Editor: Arif Fuddin Usman
youtube @kompas.tv
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kubu pasangan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto melalui Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyebut kemenangan kubu 02 di angka 54,24 persen.

Pernyataan tersebut diungkapkan Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria di acara program Sapa Indonesia Malam KompasTV, Selasa (14/5/2019).

Hal tersebut dipertanyakan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya soal hasil rekapitulasi suara internal Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: AHY Makin Mesra dengan Gubernur & Bupati/Walikota Pendukung Jokowi, Bukti Tinggalkan Prabowo-Sandi?

Baca: Laga Perdana Liga 1, Tim Promosi Gasak Arema FC 3-1! Hari Kedua, Big Match Bali United vs Persebaya

Dikutip dari TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Yunarto saat menjadi narasumber di program 'Kompas Petang' yang tayang di KompasTV, Rabu (15/5/2019).

Awalnya, Yunarto menyebutkan, dirinya mengharapkan data dan penjelasan yang 'bombastis' dari BPN terkait data kemenangan 54,24 persen tersebut.

Hal itu sekaligus untuk menunjukkan jika adanya kecurangan, serta data yang menunjukkan kemenangan kubu 02.

Pasalnya, dengan data tersebut, BPN harus bisa menunjukkan sejumlah klaim yang menunjukkan bahwa ada kesalahan pada hasil quick count hingga pada hasil yang dimiliki KPU.

Namun data dan penjelasan dari pihak BPN dinilai tidak sesuai dengan harapan.

Berikut ini poin-poin dari pernyataan Yunarto yang tidak terjawab dengan jelas terkait klaim kemenangan BPN sebesar  54,24 persen.

1. Tidak Ada Data Bombastis dari BPN

Yunarto mengharapkan, dirinya mendapat data bombastis dari BPN yang bisa membuktikan bahwa 12 lembaga survei salah dan berbohong saat menyajikan hasil quick count.

"Tiga hari pertama, mungkin sampai sekarang, quick count dianggap bermasalah, abal-abal, sihir science," kata Yunarto.

"Kemudian sekarang KPU yang dianggap bermasalah, Bawaslu pun didemo."

Baca: 2 Pemain Ini Tak Masuk Skuad Persib Bandung di Liga 1 2019, Justru Kini Terdaftar di Klub Debutan

Baca: TRIBUNWIKI - Penyanyi Jebolan Indonesia Idol Ini Akan Gelar Konser Tunggal, Begini Karier Virzha

"Saya berharap sekali, berarti ada sebuah data yang sangat bombastis, yang bisa membuktikan bahwa semua pihak yang telah disebutkan tadi itu salah," ungkap dia.

Lebih lanjut, Yunarto mengharapkan BPN harus bisa membuktikan bahwa situng dan rekapitulasi berjenjang KPU salah.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved