Beredar Surat Panggilan Polisi untuk dr Ani Hasibuan Setelah Bongkar Kematian Ratusan Petugas KPPS
Beredar Surat Panggilan Polisi untuk dr Ani Hasibuan Setelah Bongkar Kematian Ratusan Petugas KPPS
Beredar Surat Panggilan Polisi untuk dr Ani Hasibuan Setelah Bongkar Kematian Ratusan Petugas KPPS
TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua DPR memberikan tanggapan atas beredarnya surat panggilan polisi terhadap Dr Ani Hasibuan yang membongkar kematian ratusan anggota KPPS.
Dokter Ani Hasibuan, dokter yang bongkar kematian petugas KPPS, bakal berususan dengan pihak berwajib.
Menurut rencana, dokter ahli syaraf Ani Hasibuan dipanggil polisi untuk dimintai keterangan dalam waktu dekat ini.
Surat panggilan kepada dokter yang telah melaporkan adanya kejanggalan kematian penyelenggara Pemilu 2019 ke pimpinan DPR itu beredar di media sosial dan menjadi viral.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberikan komentar atas Ani Hasibuan dipanggil polisi khusus Polda Metro Jaya tersebut.
Melalui akun twitternya, Fahri Hamzah mengatakan, daripada polisi memanggil Ani Hasibuan dengan tuduhan ujaran kebencian, mending polisi memeriksa Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Baca: Ini Reaksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Soal Kontroversi Dokter Ani Hasibuan
Baca: Jejak Digital dr Ani Hasibuan, Foto-foto dan Videonya di IG, Benarkah Dukung Prabowo di Pilpres?
Baca: Detik-detik dr Ani Hasibuan Sebut Adian Napitupulu Bodoh Saat Debat 554 Petugas KPPS Meninggal
Seperti diketahui, IDI sebelumnya membuat pernyataan bahwa kematian ratusan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bukanlah karena kelelahan.
"Halo pak @jokowi kenapa akademisi dilarang bicara ilmunya? Itu bukan kebencian tauk! Ampun deh.!!" tulis Fahri Hamzah di akun twitternya, Kamis (16/5/2019) dini hari.
@Fahrihamzah: Retweeted MERDEKA: Kepada yth: @DivHumas_Polri daripada memeriksa dokter ahli saraf Ani Hasibuan dengan tuduhan ujaran kebencian, mendingan periksa IDI yg sdh bikin pernyataan ini.
Halo pak @jokowi kenapa akademisi dilarang bicara ilmunya? Itu bukan kebencian tauk! Ampun deh.!!
@Fahrihamzah: Kalau dokter gak boleh analisa kematian, maka nanti arsitek gak boleh bicara bangunan, ulama gak boleh ngomong agama, politisi gak boleh bicara politik, lawyer gak bOleh bicara hukum, ekonom gak boleh bicara ekonomi karena SEMUA KENA DELIK UJARAN KEBENCIAN. Cc: @KomnasHAM
@Fahrihamzah: Kenapa aparat ikut memanaskan suasana ya? Kenapa gak mendukung pencarian fakta untuk menjawab kegelisahan publik ya? Loh yg nanya ini kan majikan..jawab dong...bukan malah majikan ditangkap dan diancam... aneh bin ajaib....! Cc; @KomnasHAM @jokowi
Polisi membenarkan